Sukses

Meksiko Siap Ikut Jejak Kanada Legalisasi Ganja?

Meksiko sepertinya berencana untuk mengikuti jejak Kanada dalam melegalisasi ganja. Mungkinkah disetujui?

Liputan6.com, Mexico City - Meksiko berencana bisa mengikuti jejak Kanada dalam melegalisasi ganja, sebagai cara untuk mengurangi kekerasan yang dihasilkan oleh kebijakan "perang terhadap narkoba" yang "tidak efektif". Hal itu disampaikan oleh calon Menteri Luar Negeri Meksiko pada 23 Oktober 2018.

Marcelo Ebrard, yang akan menjadi Menteri Luar Negeri ketika presiden terpilih Andres Manuel Lopez Obrador mulai menjabat pada 1 Desember 2018, mengatakan bahwa ia telah membahas prospek itu dengan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland dalam pertemuan di Ottawa pada 22 Oktober.

Ditanya apakah Meksiko mungkin mengikuti contoh Kanada, Ebrard mengatakan kepada wartawan:

"Tentu, tentu saja. Kami pikir ini adalah opsi yang sangat menarik dalam jangka pendek untuk Meksiko. Kami pikir ada dua pilihan: model Kanada atau model Uruguay," kata Ebrard dilansir AFP, seperti dikutip dari The South Africa, Kamis (25/10/2018).

Kanada dan Uruguay sama-sama telah melegalisasi ganja.

"Tidak masuk akal untuk memiliki hukum yang melarang kepemilikan atau produksi ganja dan kami memiliki 9.000 orang di penjara untuk itu, kami memiliki sejumlah besar kekerasan di negara itu. Anda menghabiskan sejumlah besar uang (untuk kepolisian), Anda menyebabkan penderitaan bagi banyak orang dan itu tidak masuk akal."

Pelarangan ganja, kata Ebrard, "justru tidak berfungsi."

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rakyat Kanada Bangga Negaranya Jadi Surga Ganja Terbesar Kedua di Dunia

Kanada disebut menjadi negara terbesar kedua di dunia yang melegalkan ganja untuk konsumsi publik. Dalam peresmian perdananya pada Rabu pagi, ribuan warga memenuhi berbagai toko berlisensi di seluruh negeri untuk membeli daun psikotropika itu.

"Saya akan membingkai dan menggantungnya di dinding rumah. Saya bahkan tidak akan merokok. Saya hanya akan menyimpannya sebagai kenang-kenangan," kata Ian Power, salah seorang pelanggan pertama yang membeli ganja di sebuah toko berlisensi di Kota St John, Provinsi Newfoundland.

Beberapa jam sebelum resmi dijual di provinsi paling timur negara itu, seorang pejabat federal mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa Kanada akan mengampuni semua orang yang memiliki hingga 30 gram ganja, sesuai batas hukum yang ditetapkan.

Dikutip dari Time.com, Rabu 17 Oktober 2018, Kanada telah mengizinkan ganja untuk kebutuhan medis sejak 2001, dan pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau menghabiskan dua tahun membahas perluasan zat psikotropika ini.

Tujuannya adalah untuk lebih mencerminkan perubahan opini masyarakat tentang ganja, dan membawa operator pasar gelap ke dalam sistem yang diatur.

Sebelum Kanada, Uruguay adalah negara pertama yang melegalkan ganja.

Di Kota St John, ratusan pelanggan berbaris sekitar satu blok mengarah ke sebuah toko berlisensi di Water Street, menunggu antrean membeli ganja sejak dini hari. Suasana semakin riuh, ketika beberapa orang merayakan momen bersejarah itu dengan membunyikan klakson dan menyalakan lampu hias di jalanan.

Toko-toko di Provinsi Newfoundland berada di antara 111 toko ganja resmi, yang sebagian besar dibuka di seluruh wilayah Kanada pada Rabu, dengan banyak lagi di antaranya akan menyusul dalam waktu dekat.

Warga Kanada juga dapat memesan produk ganja melalui situs web, yang dikelola oleh provinsi atau peritel swasta, dan mengirimkannya ke rumah mereka melalui pos.

Provinsi Alberta dan Quebec telah menetapkan batas minimum pembelian pada usia 18, sementara yang lain membuatnya pada usia 19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.