Sukses

Kinerja Dinilai Buruk, Karyawan di China Dihukum Merangkak dan Ditampar

Pengguna media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video para pekerja di sebuah perusahaan China.

Liputan6.com, Yichang - Pengguna media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video para pekerja di perusahaan China yang diperlakukan tidak manusiawi.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (4/5/2018), sejumlah pekerja disuruh untuk merangkak kemudian ditampar satu persatu akibat kinerja mereka yang dianggap buruk.

Para netizen, terutama di China, yang melihat rekaman video tersebut pun melontarkan kekesalannya dan mengkritik apa yang dilakukan pihak perusahaan.

Tak dijelaskan secara pasti apa nama perusahaan tersebut. Namun, lokasinya terletak di pusat kota Yichang, Provinsi Hubei, China.

Seorang wanita terekam kamera menampar enam orang koleganya, karyawan pria yang berdiri dalam satu barisan. Ia melakukannya atas instruksi dari seorang atasan.

Berdasarkan penyataan seorang sumber yang tak disebutkan namanya, perintah penamparan tersebut dilakukan karena para korban tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

"Enam karyawan laki-laki itu tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Mereka tidak menelepon pelanggan dan lain-lain," ujar sumber tersebut.

Staf perempuan, yang diminta menampar enam pria berkinerja buruk, hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh atasannya.

Namun, wanita yang menjalankan eksekusi tersebut dilaporkan tak kuasa menahan tangis. Ia tak tega menampar rekan kerjanya sendiri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendapat Kecaman dari Netizen

Kebanyakan dari netizen mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan pihak perusahaan untuk menghukum karyawan mereka yang dinilai punya kinerja buruk.

"Ini adalah sebuah penyimpangan dan menunjukkan bahwa sisi buruk perusahaan-perusahaan di China," ujar seorang netizen.

"Perusahaan ini seperti sampah dan harus segera di tutup," tulis netizen lain.

Kasus semacam ini juga pernah terjadi di China. Dua tahun lalu beredar sebuah video perusahaan di Baishan yang memerintahkan sejumlah karyawannya untuk merangkak di depan umum karena tidak memenuhi target penjualan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.