Sukses

Salah Pilih Istri, Seorang Pria di Malaysia Rugi Ratusan Juta Rupiah

Pria asal Malaysia ini mengira istrinya adalah seorang perempuan baik-baik. Namun, ternyata ia tak hanya dikhianati melainkan juga dirugikan secara materi.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Selama tiga tahun terakhir, seorang insinyur mekanik di Malaysia bernama Tang, mengira bahwa istrinya adalah sosok wanita baik-baik.

Namun, hal tersebut berubah seketika pada Oktober lalu setelah beberapa bank menerornya dengan tagihan kartu kredit yang membengkak.

Dilansir dari Asia One pada Minggu (1/4/2018), sang istri diketahui menunggak tagihan kartu kredit dari berbagai bank di Malaysia hingga jumlahnya mencapai 40.000 ringgit atau sekitar Rp 142,5 juta.

Selain itu, sang istri yang berusia 26, dan diketahui bermarga Chen, juga memiliki utang yang mencapai nilai 60.000 ringgit atau sekitar Rp 213 juta.

Ada satu hal lain yang membuat Tang semakin patah hati, yakni ketika ia tahu bahwa istrinya yang berasal dari kota Penampang, negara bagian Sabah, turut menggunakan kartu kredit dari tiga pria selingkuhannya.

"Saya tidak pernah curiga, ada yang salah dengannya. Dia tampak seperti orang baik karena sering melakukan kegiatan amal, dan tidak pernah bersikap boros di depan saya," jelas Tang.

Begitu percayanya pada Chen, Tang pun tidak ragu memberikan dua kartu kredit tambahan, dan menyokong mayoritas pembayaran tagihannya tiap bulannya.

"Saya percaya padanya, dan memberinya dua kartu kredit tambahan. Saya bahkan membantu menangani pembayaran tagihan kartu kredit tersebut," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka menikah di kantor catatan sipil Malaysia, pada 2016.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kedapatan Melakukan Penipuan Terhadap Beberapa Pria Lain

Sementara itu, menurut Tang, istrinya tersebut sempat mengajukan pinjaman pribadi sebesar 20.000 ringgit atau sekitar Rp 71,2 juta, dengan alasan membantu menyelesaikan beberapa masalah bisnis yang dihadapi orang tuanya.

Tang, yang berasal dari kota Kulim, mengatakan dirinya telah kehilangan kontak dengan Chen sejak Desember.

"Pada bulan Oktober, dia memberi tahu saya bahwa dia akan bekerja di perusahaan granit tempat ibunya bekerja di Kuala Lumpur," cerita Tang.

"Sejak itu, dia baru pulang dua kali. Terakhir kali saya bertemu dengannya adalah pada bulan Desember, ketika ia memberi saya sebuah cek kosong," lanjutnya.

Menurut Tang, keluarga Chen menyangkal bahwa mereka butuh pinjaman dana, sebagaimana yang disebutkan oleh sang istri.

"Saya memeriksa barang-barangnya di rumah, dan menemukan beberapa kartu kredit milik orang lain. Saya berhasil melacak tiga dari mereka, yang mengatakan kepada saya bahwa mereka juga ditipu olehnya," katanya, mendesak orang-orang untuk waspada terhadap Chen.

"Ini untuk memberi tahu publik bahwa saya tidak ada hubungannya dengan dia, jika dia terus melakukan pinjaman ke orang lain," jelas Tang.

"Saya ingin dia kembali dan melunasi utang dengan bank, serta mengembalikan uang saya," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.