Sukses

Bos Kartel Narkoba Meksiko El Chapo Diekstradisi ke AS

Pihak otoritas Meksiko menginginkan untuk menyerahkan El Chapo sebelum pelantikan presiden terpilih Donald Trump.

Liputan6.com, Meksiko - Bos kartel Narkoba, Joaquin 'El Chapo' Guzman yang menjadi legenda di Meksiko karena kabur dari penjara dengan cara dramatis, kini tengah menghadapi kelanjutan proses hukum.

Pada Kamis 19 Januari 2017, El Chapo diekstradisi ke Amerika Serikat.

Pihak otoritas Meksiko ingin menyerahkan El Chapo sebelum pelantikan presiden terpilih Donald Trump. Sementara, pengadilan di Mexico City menolak laporan keinginan Guzman naik banding terkait dengan ekstradisinya. Demikian dikutip dari CNN Jumat (20/1/2017).

Guzman, bos kartel Sinaloa, dijemput oleh tim dari Drug Enforcement Administration (DEA), Imigrasi, Bea Cukai dan US Marshals. Ia akan diterbangkan pada Kamis sore ke New York.

Guzman menghadapi 6 tuntutan berbeda di seluruh AS. El Chapo diharapkan akan hadir di muka hakim pada Jumat di Brooklyn di mana ia diharapkan akan menghadapi sidang perdana di hari berikutnya.

Tak Akan Dihukum Mati di AS

Departemen Kehakiman AS berterima kasih kepada Meksiko, "untuk kerja samanya yang ekstensif dan pengawalannya selama mengamakan ekstradisi Guzman ke AS."

Guzman dan beberapa bos kartel didakwa pada tahun 2009 di Pengadilan Distrik Brooklyn atas tuduhannya berkonspirasi untuk mengimpor lebih dari 264 ribu pon kokain ke AS antara tahun 1990 hingga 2005.

Tuduhan distribusi obat-obatan itu menggunakan rute narkoba dan mendapatkan barang haram itu dari berbagai kartel Kolombia.

Guzman juga akan menghadapi dakwaan di California, Texas, Illinois, Florida dan New Hampshire.

Dakwaan Federal mendeskripsikan kartel Sinaloa sebagai organisasi kejahatan yang mengutamakan kekerasan dan pencucian uang.

Menlu Meksiko mengatakan pihaknya menerima jaminan bahwa Guzman tidak akan menerima hukuman mati. Meksiko adalah negara yang menolak hukuman itu.

Dalam dunia hitam Meksiko, Joaquin El Chapo Guzman punya reputasi sebagai 'legenda'. Saking kuatnya posisinya, orang-orang beranggapan ia bisa menyuap siapa pun. Termasuk dalam pelariannya pada 2001 yang diduga melibatkan suap bernilai US$ 2,5 juta. Demikian menurut buku Last Narco karya Malcolm Beith.

Kerajaan narkobanya, Kartel Sinaloa, menjadi yang paling kuat di Meksiko sekaligus mematikan. Guzman dikelilingi para pengawalnya yang bengis. Ia menjalankan bisnis narkoba skala global bernilai miliaran dolar.

Sindikatnya adalah penyuplai ganja, kokain, dan heroin yang dijajakan di jalanan Amerika Serikat. AS mendakwa kelompoknya menggunakan para pembunuh bayaran dan tukang pukul untuk mempertahankan kontrolnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini