Sukses

Ini Kecanggihan Heli AW 101 yang Buat TNI AU 'Kesengsem'

TNI AU berdalih yang dibeli adalah heli untuk tim Search and Rescue, bukan jenis VVIP yang ditolak oleh Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Meski diwarnai sejumlah penolakan, terutama dari Presiden Joko Widodo, TNI Angkatan Udara (TNI AU) tetap membeli delapan unit membeli helikopter AugustaWestland 101 atau dikenal helikopter AW 101.

TNI AU berdalih yang dibeli adalah heli untuk tim Search and Rescue (SAR), bukan jenis VVIP yang ditolak oleh Presiden Jokowi.

"Ini untuk kebutuhan militer, bukan VVIP. Untuk SAR, bencana, kita perlu heli yang menampung kapasitas besar, yang mampu membawa pasukan, dan pasti sesuai dengan kebutuhan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (27/12/2016).

"Perlu kami luruskan, tidak mungkin TNI AU membeli tidak ada persetujuan pemerintah," tegas Jemi.

Jemi membantah bila pihaknya disebut membeli heli tersebut diam-diam. Pembelian heli sudah berdasarkan restu pemerintah, seperti Bapenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertahanan, dan Komisi I DPR.

"Dan ini TNI AU tidak sendiri, ada keikutsertaan stakeholder terkait, tidak bisa berdiri sendiri," Jemi menerangkan.

Seperti apa kehebatan AugustaWestland sehingga TNI AU kesengsem dengan heli buatan Inggris dan Italia itu. Berikut 6 spesifikasi kecanggihan heli AW 101 yang dikutip dari airfoce-technology.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Modular Desain

Desain modular memiliki struktur yang katanya tahan banting dan memiliki fitur toleransi kerusakan, termasuk lima pisau rotor, serta bingkai yang kokoh.

Badan heli itu terbuat dari konstruksi aluminium-lithium. Baling-baling aerodinamis yang dibangun dari karbon / kaca dengan Nomex honeycomb dan busa rohacell. Kontrol getaran aktif dari respon struktur (ACSR) menggunakan teknik getaran.

Helikopter bisa beroperasi pada temperatur mulai dari minus 40 derajat Celcius hingga lebih dari 50 derajat C.

Sistem perlindungan es memungkinkan unit tersebut beroperasi dalam kondisi suhu beku. Sementara sebuah mesin sistem inlet pemisah partikel memberikan perlindungan dalam lingkungan berpasir.

Ban flotasi tinggi dan gigi untuk pendaratan yang efisien membuat heli itu mampu mendarat di segala medan.

3 dari 6 halaman

2. Kokpit Canggih

Kursi kru dalam kokpit dipersenjatai dan mampu bertahan dalam benturan di kecepatan 35 feet/second.

Flight control bisa dikendalikan oleh pilot dan kopilot, meskipun heli itu mampu dioperasikan oleh satu kru.

Display unit pilot disuplai oleh Northrop Grumman dari Jerman. Elektronik instrumen sistem termasuk di antaranya tampilan yang berwarna.

4 dari 6 halaman

3. Anti-Serangan Misil

Versi AW101 untuk keperluan angkatan laut ini bisa dipersenjatai dengan dua misil anti-kapal atau lebih dari empat torpedo.

Persenjataan ini merupakan pilihan. Namun demikian, sayapnya bisa ditempeli pelontar roket.

5 dari 6 halaman

4. Anti-Serangan

AW101 juga dilengkapi dengan infrared jammers. Selain itu juga ditanamkan sistem peringatan jika diserang dengan misil.

Dengan kata lain, si penggunanya akan mengetahui jika mendapatkan serangan dari luar dengan senjata tersebut.

6 dari 6 halaman

5. Kargo Besar

Khusus untuk keperluan militer, AW101 bisa membawa 30 orang dalam posisi duduk atau 45 tentara dengan perlengkapan tempur dengan posisi berdiri.

Ada ruangan kabin untuk tim medis dan 16 tandu. Berat yang bisa diangkut mencapai 3.050 kg, termasuk bisa membawa kendaraan besar seperti Land Rovers.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini