Sukses

Lele Rasa Belut, Mau?

Dalam usaha pemberdayaan bahan pangan, profesor Jepang berusaha membuat lele jadi selezat belut.

Liputan6.com, Hashima - Pecel lele mungkin menjadi menu makan siang yang membangkitkan selera. Namun, jika mengingat habitat ikan lele, sebagian dari Anda mungkin jadi enggan mengonsumsi dagingnya.

Ikan lele merupakan hewan yang memiliki ketahanan tinggi, sehingga, mereka bsia bertahan hidup di air yang tidak jernih. Seringkali bahkan di air got dan sungai yang penuh dengan kotoran manusia. Inilah yang membuat sebagian orang enggan memakannya.

Di negara lain, seperti Jepang, ikan laut dianggap lebih tinggi derajatnya dibanding ikan air asin, terutama ikan seperti lele. Sedangkan belut yang juga ikan air tawar dan memiliki tekstur mirip dengan lele, merupakan makanan kegemaran masyarakatnya.

Biasanya belut dimasak dengan kecap manis dan disajikan di atas nasi, hidangan itu laku keras di musim panas.

Hidangan belut terlihat lezat, bukan? (foto: foodsweety.com)

Popularitas ini jugalah yang memicu ancaman eksploitasi spesies dan berkurangnya populasi. Solusinya? Dibuatlah ikan lele dengan rasa belut.

Dilaporkan dari Rocket News 24, yang dikutip Sealsa (6/10/2015), asosiasi Profesor Masahiko Ariji dari Universitas Kinki menemukan cara mengembangbiakkan lele yang akan memiliki rasa dan tekstur seperti belut.

Sejak pengumuman mereka awal tahun ini, ada banyak yang pensaran dengan ikan modifikasi ini. Kini, pengunjung Festival Lele di kota Hashima, Prefektur Gifu akan bisa mencicipinya dengan persediaan terbatas sebelum dirilis untuk konsumsi publik.

Mendengar kata "lele rasa belut" Anda mungkin membayangkan trik zat kimia atau manipulasi gen. Namun sesungguhnya, lele-lele ini seperti halnya manusia yang ingin memiliki tubuh lebih bugar: menjalani perubahan gaya hidup sehat.

Sebelum dimasak, ikan lele memiliki aroma tidak sedap karena lingkungan tempat tinggalnya. Hanya dengan membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka, bisa meningkatkan aroma dan rasanya. Namun itu hanyalah setengah dari usaha Profesor Ariji.

Target utamanya bukan hanya membuat lele lebih nikmat, namun juga memiliki rasa persis dengan belut. 

Pengembangbiakkan lele. (foto: produknaturalnusantara.com)

Untuk itu, ia bereksperimen dengan berbagai jenis makanan berbeda untuk mengubah kadar lemak dalam tubuh lele dan mengubah cita rasanya. Tidak menggunakan makanan dengan bahan gubahan, namun campuran dari berbagai makanan ikan yang sudah ada.

Setelah 300 kali coba-coba dan gagal, tim Profesor Ariji menemukan keseimbangan makanan untuk menciptakan lele yang seperti harapan.

Lele rasa belut akan masuk pasaran pada akhir tahun ini. Namun Universitas Kinki akan menawarkan jumlah terbatas 100 mangkuk nasi dengan 'lele belut' setiap hari pada Festival Lele, yang berlangsung pada 24 dan 25 Oktober mendatang.

Festival Lele merupakan event tahunan yang merayakan tradisi kuno kota Hashima. Perayaan terdiri dari menghidangkan ikan sungai dengan parade, perlombaan lari tiga kaki, band cover KISS, dan event bertema Halloween.{

Pada beberapa tahun belakangan, bau ikan lele yang dianggap tidak sedap menurunkan jumlah konsumsinya. Sehingga mengancam kelangsungan festival yang sudah membudaya ini.

(Ikr/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.