Sukses

Panas dan Lelah Jadi Faktor Lain Penyebab Tragedi Mina

Saat ini otoritas Arab Saudi dilaporkan telah membentuk tim investigasi tragedi Mina.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, ada beberapa faktor yang memicu terjadinya tragedi Mina. Insiden memilukan itu diketahui menelan lebih dari 700 korban jiwa.

"Peristiwa jatuhnya korban jemaah haji terjadi di jalan nomor 204, akibat terhalangnya gerak jalan jemaah yang menuju jalan 204 di persimpangan dengan jalan 223 dan membludaknya jumlah jemaah yang menyebabkan saling dorong dan mengakibatkan jatuhnya para jemaah haji," kata Iqbal di Jakarta, Jumat (25/9/2015).

"Selain itu, cuaca panas dan rasa lelah yang dialami para jemaah yang sebelumnya telah melaksanakan serangkaian ibadah dimulai dari wukuf di Arafah, perjalanan dari muzdalifah ke Mina menjadi faktor lain," papar dia.

Saat ini otoritas Arab Saudi dilaporkan telah membentuk tim investigasi tragedi Mina. Tim tersebut dibuat untuk mengetahui penyebab pasti kejadian menyedihkan ini.

Korban musibah yang bertepatan dengan Idul Adha itu, mencapai 717 jiwa, sementara korban luka hingga 863 orang.

Tragedi Mina terjadi kurang dari dua minggu pasca-tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram yang mengakibatkan 111 jemaah meninggal dunia dan 390 lainnya luka-luka.

Peristiwa itu adalah yang terparah, setelah kejadian serupa pada 1990, di mana lebih dari 1.400 jemaah haji meninggal dunia akibat berdesakan di terowongan Mina, Arab Saudi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan, dalam tragedi itu tiga jemaah haji Indonesia turut menjadi korban.

Korban meninggal yang sudah bisa dikenali adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48, laki-laki, Probolinggo 3 Mei 1964, maktab 2, nomor paspor B1467965.

Kemudian, Syaiyah Syahir Abdul Gafar (50) asal Kloter Batam (BTH) 14, maktab 1, nomor paspor A2708446. Syaiyah berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. (Tnt/Mut/Sar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini