Sukses

Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi PM Baru Timor Leste

Perdana Menteri Timor Leste yang baru terpilih ingin terus membina hubungan baik dengan negara tetangganya.

Liputan6.com, Jakarta Awal tahun ini, Timor Leste punya Perdana Menteri baru.  Rui Araujo terpilih menggantikan Xanana Gusmao untuk memimpin negara yang baru merdeka pada 2002 ini.

Sebagai Kepala Pemerintahan, Araujo dimandatkan tugas untuk membina hubungan baik dengan negara di dunia, khususnya yang bertetangga langsung dengan Bumi Loro Sae. Salah satu perwujudan pemeliharaan hubungan baik sendiri dapat dilakukan dengan cara melakukan lawatan kenegaraan.

Untuk hal ini, Indonesia ternyata mendapat tempat istimewa. Indonesia dipilih PM Araujo menjadi salah satu negara pertama yang dikunjunginya. Alasan memilih Indonesia sebagai negara pertama kunjungan resmi PM Araujo tidak disebutkan. Meski begitu, kedatangan Araujo yang juga mantan Menteri Kesehatan Timor Leste tahun 2001-2006 disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

"Enggak. Tadi tidak sempat dibahas," ujar Menlu Retno di Gedung Pancasila kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Namun, Retno yakin ada sejumlah faktor penting yang mendorong kedatangan Araujo yang baru dipilih menjadi Perdana Menteri pada Februari 2015. Hal ini Retno ungkapkan setelah bertemu dengan tim survei PM Bumi Loro Sae yang dipimpin Xanana Gusmao. 

"Tapi saya pikir kita tahu alasannya, karena bagi Timor Leste, Indonesia adalah negara yang paling dekat, tetangga paling dekat dan memiliki hubungan sangat intensif," jelas dia.

Retno menambahkan, hubungan baik Indonesia dan Timor Leste ini ditandai dengan kerja sama di beberapa bidang, di antaranya sektor ekonomi.

"Termasuk hubungan di dalam ekonomi sehingga kita bisa memahami kenapa Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang dipilih Perdana Menteri," tutup Retno.

Rui Araujo menerima gelar sarjana kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung, Indonesia, saat Timor Leste masih menjadi provinsi ke-27 sebelum melepaskan diri pada tahun 1999 dan merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. (Rie/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.