Sukses

Penutupan Pantai Prancis untuk Liburan Raja Salman Tuai Petisi

Sebagian warga juga naik pitam karena pemerintah mengizinkan rombongan Saudi -- yang mendampingi Raja Salman -- membangun lift.

Liputan6.com, Riviera - Penutupan sebuah pantai di Prancis selatan yang berada dekat vila milik keluarga Kerajaan Arab Saudi menuai protes warga di negara itu. Berbuah petisi yang selama 8 hari belakangan sudah ditandatangani lebih dari 45 ribu orang.

Petisi protes warga berisi permintaan agar pemerintah Prancis menjamin 'prinsip dasar dari kesamaan semua warga di depan hukum'. Mereka menuduh Pemerintah di Paris berada di bawah tekanan dari keluarga kerajaan Saudi -- Raja Salman.

"Zona alam ini, seperti semua tempat maritim, adalah milik umum yang tersedia untuk kepentingan semua, warga, wisatawan baik dari Perancis, asing atau orang yang hanya lewat," demikian penggalan petisi itu seperti dikutip dari Express.co.uk, Sabtu (25/7/2015).

Sebagian warga juga naik pitam karena pemerintah mengizinkan rombongan Saudi membangun lift yang menghubungkan vila Raja Salman dengan Pantai La Mirandole. Meski delegasi Saudi berjanji akan membongkarnya begitu liburan raja selesai.

Pemerintah setempat membela keputusan itu dengan mengatakan keselamatan Raja Arab Saudi sangat penting.

"Ini bukan soal menutup pantai, ini soal mencegah potensi ancaman terhadap raja dari satu negara yang sedang berperang," kata Philippe Castanet, pejabat setempat kepada surat kabar di Nice.

Raja Salman rencananya akan tiba Jumat 24 Juli di barisan pemukiman di tempat itu, yang mencakup satu kilometer garis pantai antara Riviera, Antibes and Cannes.

Dunia usaha menyambut kedatangan raja bersama dengan sekitar 1.000 pengikutnya. Namun warga setempat marah karena tidak diizinkan masuk ke pantai di bawah vila milik Raja Salman, yang biasanya terbuka untuk umum. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.