Sukses

Debu Kuning Pekat dan Berbahaya Selimuti Langit Seoul

Warga Seoul diimbau untuk tak melakukan kegiatan di luar ruangan. Karena debu kuning tahun ini begitu pekat dan berbahaya.

Liputan6.com, Seoul - Langit Seoul selama beberapa hari terakhir diselimuti debu kuning. Akibat badai yang membawa pasir gurun dari China ke Semenanjung Korea sejak Minggu 22 Februari.

Dilansir dari KBS.co.kr, Senin (23/2/2015), pasir kuning yang terbawa dari pulau-pulau di Laut Barat mulai hari Minggu siang itu diperkirakan akan melanda seluruh kawasan Korea Selatan. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus terjadi sampai hari ini.

"Kepadatan debu kuning tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Debu kuning diperkirakan menyelimuti semenanjung sampai hari Senin," demikian diumumkan badan layanan cuaca setempat dikutip dari Korea Times.

Debu kuning pekat di musim dingin itu datang di luar dugaan, akibat tak turunnya salju di wilayah gurun pasir di Mongolia dan belahan utara China pada musim dingin kali ini. Ditambah dengan adanya badai pasir besar, dipicu tekanan udara rendah yang kuat, sehingga menerbangkan pasir ke Semenanjung Korea seiring tiupan angin barat laut.

Kandungan debu kuning yang terjadi di musim dingin, dinyatakan lebih berbahaya bagi tubuh manusia jika dibandingkan dengan debu kuning di musim semi. Karena terkontaminasi polutan seperti logam berat.

Badan Meteorologi Korea Selatan meminta kepada masyarakat untuk menahan diri dari kegiatan di luar ruang, terutama bagi lansia dan penderita penyakit pernafasan.

"Kami menyarankan anak-anak, orang tua dan orang-orang dengan penyakit pernapasan untuk menghindari kegiatan di luar ruangan dan ekstra hati-hati untuk kesehatan mereka," tambah layanan tersebut.

Tidak hanya debu kuning, tetapi hujan deras juga menyebabkan warga kesulitan melakukan kegiatan di luar ruangan selama akhir pekan. Hujan sangat deras terjadi pada Sabtu, disertai angin kencang dan badai yang berkepanjangan.

Peringatan hujan deras pun dikeluarkan untuk bagian tengah negara Korea Selatan yakni Suwon dan Seoul. 

Beberapa rumah kaca dan fasilitas penyimpanan di daerah-daerah pedesaan di Provinsi Gyeonggi dan Chungcheong dilaporkan terbakar akibat sambaran petir. Ratusan fasilitas publik dan rumah pun hancur oleh angin kencang, sementara sekitar 180 penerbangan yang menghubungkan Pulau Jeju ke Seoul dibatalkan atau ditunda. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini