Sukses

Penembakan Kembali Terjadi di Prancis, 1 Polwan Luka Parah

Belum jelas apakah insiden belakangan terkait dengan serangan teror yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo.

Liputan6.com, Paris - Belum reda kepanikan akibat aksi teror di kantor media Charlie Hebdo di Paris yang menewaskan 12 orang pada Rabu 7 Januari 2015 kemarin, insiden penembakan kembali terjadi di Prancis.

Seorang pria yang mengenakan rompi antipeluru melepaskan tembakan pada seorang anggota polisi. Menggunakan senapan otomatis.

Seperti Liputan6.com kutip dari Straits Times, akibat serangan tersebut, seorang polisi mengalami luka parah. Pun dengan seorang pegawai pemerintahan kota. Total korban luka ada 2 orang.

Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pengejaran. Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, segera menuju lokasi kejadian di Malakoff, di pinggiran Montrouge, dekat Porte de Chatillon, di luar kota Paris. "Korban yang luka dalam kondisi kritis," demikian menurut sumber.

Sementara, dalam keterangannya, polisi awalnya menyatakan 2 korban mengalami kritis. Namun, Menteri Cazeneuve mengatakan, hanya sang polisi wanita atau polwan yang berjuang untuk bertahan hidup.

Belum jelas apakah insiden belakangan terkait dengan serangan teror yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo. Dalam serangan ke media bernada satire itu, para pelaku mengenakan pakaian hitam-hitam, memakai kedok.

Sementara, pelaku penembakan hari ini juga berpakaian hitam, dengan kepala yang dicukur pelontos. Demikian diungkap media Le Fiaro. Ia juga dilaporkan mengenakan rompi antipeluru dan menggunakan senjata otomatis.

Di tempat lain, ledakan terjadi di sebuah kedai kebab di dekat sebuah masjid di timur Prancis. Untung tak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Hingga berita ini diunggah, polisi masih memburu 2 pelaku teror di Charlie Hebdo. Gambar 2 terduga pelaku dan identitasnya telah disebar. Polisi memperingatkan, dua bersaudara itu 'bersenjata dan berbahaya'.

"Tujuh orang telah ditahan dalam rangka investigasi insiden teroris," kata PM Prancis Manuel Valls. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.