Sukses

Skandal Kacang Putri Bos, Korean Air Terancam Denda Rp 26 Miliar

Putri bos yang juga eksekutif maskapai geram karena disajikan kacang di dalam plastik oleh pramugari di pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan (Korsel) tengah melakukan proses hukum terhadap putri Direktur Utama Korean Air, Heather Cho terkait skandal kacang.

Petinggi Kementerian tersebut, Lee Kwang-hee mengatakan, kemungkinan besar pihak maskapai Korean Air akan dikenai sanksi larangan terbang pada rute tertentu atau denda atas pelanggaran aturan penerbangan.

"Kami akan menelusurinya terlebih dahulu baru kemudian memutuskan sanksi yang dikira tepat," ujar Lee Kwang-hee, seperti dimuat Liputan6.com dari Korea Times, Kamis (18/12/2014).

Dijelaskan dia, secara detail, sanksi itu bisa berupa larangan terbang selama 21 hari atau denda sebesar US$ 1,4 juta atau sekitar Rp 17,9 miliar. Hukuman itu bisa  juga diperberat menjadi larang beroperasi selama 31 hari dan denda US$ 2,1 juta atau sekitar Rp 26 miliar.

Insiden itu terjadi di saat pesawat baru saja meninggalkan gate di Bandar Udara John F Kennedy di New York, Jumat 5 Desember pekan lalu.

Cho yang saat itu menjadi penumpang di kursi kelas satu itu geram karena disajikan makanan ringan berupa kacang makadamia di dalam plastik, alih-alih menggunakan piring.

Atas hal itu, ia berteriak memanggil kepala awak kabin Park Chang-jin yang menjadi supervisor pramugari untuk menjelaskan apakah anak buahnya telah melayani sesuai prosedur penerbangan perusahaan. Park dan si pramugari diminta berlutut dan kemudian diusir dari pesawat hingga berujung penundaan penerbangan.

Lee Kwang-hee mengatakan pihaknya akan menyelidiki tindakan Cho yang berteriak-teriak di pesawat tersebut yang dianggap telah melanggar Hukum Keselamatan Penerbangan bagi penumpang. "Kami akan menyelidiki dugaan pelanggarannya yang bertentangan dengan aturan," ujar Lee.

Usai insiden tersebut, warga Korea Selatan marah. Pihak Korean Air awalnya meminta maaf karena penerbangan ini membuat para penumpang menjadi tidak nyaman. Tapi maskapai juga mengkritik awak pesawat karena "tidak menjawab secara jujur atau mencari-cari alasan" ketika ditanya soal tata cara menyajikan makanan kepada para penumpang.

Namun kemudian Heather Cho dan ayahnya, Dirut Korean Air Lines Cho Yang-ho menyatakan permohonan maaf kepada publik. Heather Cho dan Cho Yang-ho membungkukkan badan sebagai bentuk penyesalannya. "Saya dengan sepenuh hati meminta maaf," ujar Heather Cho.

Pun demikian dikatakan Cho Yang-ho. "Saya minta orang-orang untuk menyalahkan saya saja, karena semuanya ini salah saya ... saya tidak mendidik putri saya dengan benar," sesal Bos Korean Air itu.

Selain itu, wanita yang juga dikenal dengan nama Cho Hyun Ah juga dicopot dari jabatannya sebagai eksekutif Korean Air dan sejumlah perusahaan lain yang merupakan milik sang ayah. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.