Sukses

Kondisi Libya Memburuk, KBRI Evakuasi WNI Secara Bertahap

Hingga tanggal 3 September 2014, KBRI Tripoli, Libya dilaporkan telah berhasil membawa 171 WNI.

Liputan6.com, Tripoli - Kondisi politik dan keamanan Libya semakin memburuk, ditandai dengan terus berlangsungnya pertempuran antar-kelompok milisi di berbagai bagian kota Tripoli dan Benghazi dan tingginya angka kriminalitas. Sehubungan dengan itu, warga negara Indonesia (WNI) yang ada di sana pun dievakuasi secara bertahap.

"KBRI Tripoli bekerja sama dengan Tunisia sejak 29 Juli 2014, masih melakukan evakuasi WNI menggunakan jalur darat melalui Perbatasan Ras Jedir menuju Tunisia, kemudian dipulangkan ke Indonesia," demikian informasi yang diperoleh Liputan6.com dari KBRi Tripoli dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/9/2014).

Hingga 3 September 2014, KBRI Tripoli dilaporkan telah berhasil melakukan evakuasi 6 kali dan membawa 171 WNI. "Terdiri dari 88 laki-laki dan 83 perempuan," jelas pihak KBRI Tripoli.

"Rinciannya 34 orang pada evakuasi tahap I (29 Juli 2014), 51 orang pada evakuasi tahap II (1 Agustus), 37 orang pada evakuasi tahap III (3 Agustus). 12 Orang pada evakuasi tahap IV (11 Agustus), 5 orang pada evakuasi tahap V (22 Agustus) dan 32 orang pada evakuasi tahap VI (3 September)," beber KBRI itu.

Khusus pada evakuasi VI ini, lanjut pihak KBRI Tripoli, yang dievakuasi adalah 26 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali yang diperkerjakan oleh perusahaan Alebda Co. for Catering sebagai tenaga kebersihan di Libya.

"Melalui berbagai upaya pendekatan dan negosiasi secara kekeluargaan, pihak perusahaan akhirnya bersedia melepaskan para WNI. Meskipun baru bekerja selama 6 bulan, terhitung sejak Maret 2014," jelas pihak KBRI.

Menyambut kedatangan para WNI yang dievakuasi ke perbatasan Ras Jedir, Duta Besar RI untuk Libya Raudin Anwar pun menyampaikan rasa syukurnya atas proses evakuasi yang berjalan lancar dan aman.

"Kepada para TKI agar jika mencari pekerjaan di luar negeri nanti mencari negara yang aman dan memiliki perlindungan hukum yang baik bagi TKI," ucap Raudin.

Sejauh ini, KBRI Tripoli terus memonitor dan aktif mencari WNI yang berada di Libya. Selain itu juga mengimbau setiap WNI agar bersedia ikut dievakuasi. mengingat situasi politik dan keamanan Libya yang masih buruk. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.