Sukses

Jurnalis Palestina Raih Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO Guillermo Cano 2024

Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano didirikan untuk mengapresiasi individu atau organisasi yang berkontribusi mempertahankan kebebasan pers di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Jurnalis asal Palestina meraih Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano 2024. 

"Saya mengumumkan pemberian penghargaan yang diberikan berdasarkan rekomendasi dari juri internasional dari para profesional media pada Jurnalis Palestina Peliput Gaza," kata Asisten Direktur Jenderal untuk Komunikasi dan Informasi UNESCO, Tawfik Jelassi di Museo de ArteContemporáneo, Santiago, Chili dikutip Sabtu (4/5/2024).

"Konflik yang terjadi di Gaza telah menimbulkan dampak ekstrim dan tantangan bagi para jurnalis di sana, dalam melaksanakan tugas penting mereka untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dunia tentang situasi di Palestina," ujarnya. 

Tawfik melanjutkan, bahwa pihaknya terus memantau situasi di Palestina sejak ketegangan Israel-Hamas meningkat pada 7 Oktober 2023 lalu. 

"Dalam meliput konflik, profesi (jurnalis) ini terpaksa harus menghadapi risiko yang berat dalam waktu yang sangat singkat," tambah Tawfik. 

"Saya berterima kasih atas penganugerahan ini dan dukungan dari UNESCO (pada jurnalis Palestina," tutur Nasser Abu Bakr, Kepala Palestinian Journalist Syndicate saat menerima Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano 2024.

 

 

Sebagai informasi, penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano didirikan pada tahun 1997 untuk memberikan penghargaan kepada seseorang, organisasi atau lembaga yang telah memberikan kontribusi luar biasa untuk mempertahankan atau mepromosikan kebebasan pers di mana pun di dunia, terutama ketika hal ini dicapai dalam menghadapi bahaya. Ini adalah satu-satunya penghargaan yang diberikan kepada jurnalis dalam sistem PBB.

Nama penghargaan tersebut diambil sebagai bentuk penghormatan untuk Guillermo Cano Isaza, seorang jurnalis Kolombia yang tewas akibat terbunuh di depan kantor surat kabarnya El Espectador di Bogotá, Kolombia pada 17 Desember 1986.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bentuk Apresiasi Atas Keberanian Jurnalis Menghadapi Keadaan Sulit Saat Bertugas

"Dalam masa kegelapan dan keputusasaan ini, kami ingin menyampaikan pesan solidaritas dan pengakuan yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput krisis ini dalam keadaan yang begitu dramatis. Sebagai umat manusia, kami berhutang besar atas keberanian dan komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi. ekspresi," kata Mauricio WeibelKetua, Juri Internasional profesional media dala, permyataan terpisah pada 2 Mei 2024.

"Setiap tahun, UNESCO/Guillermo Cano Prize memberikan penghormatan atas keberanian jurnalis menghadapi keadaan sulit dan berbahaya. Sekali lagi pada tahun ini, Penghargaan ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan kolektif untuk memastikan jurnalis di seluruh dunia dapat terus melakukan upaya mereka. pekerjaan penting mereka untuk memberi informasi dan menyelidiki." kata Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.

 

3 dari 3 halaman

UNESCO Dukung Dedikasi Jurnalis di Zona Konflik

Konflik yang sedang berlangsung di Gaza membawa dampak buruk bagi jurnalis, ungkap UNESCO dalam postingan di akun Instagram resminya. 

UNESCO mencatat, sejak 7 Oktober 2023 telah terjadi kematian pada 26 jurnalis & pekerja media di dunia kerja, berdasarkan informasi dari mitra LSM internasionalnya.

"UNESCO mendukung jurnalis yang melaporkan dari zona konflik dan krisis. Organisasi ini mendistribusikan pasokan penting kepada para jurnalis di Gaza, dan telah menyediakan ruang kerja yang aman serta memberikan hibah darurat bagi para jurnalis di Ukraina dan Sudan. UNESCO juga memberikan peralatan pelindung dan pelatihan kepada jurnalis di Haiti, dan mendukung media independen di Afghanistan," jelas organisasi itu.

"Secara lebih luas, UNESCO mempromosikan keselamatan jurnalis melalui peningkatan kesadaran global, pelatihan, dan mengoordinasikan implementasi Rencana Aksi PBB tentang Keselamatan Jurnalis & Isu Impunitas," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.