Sukses

Tangisan Pecah saat Tim Tenis Yogyakarta Menangkan Medali Emas

Rasa haru dan bangga tercurahkan dari atlet penyandang disabilitas cabang olahraga (cabor) Tenis Kursi Roda (TKR) ganda putri dari Provinsi DIY Yogyakarta setelah berhasil mendapatkan emas

Liputan6.com, Jakarta Rasa haru dan bangga tercurahkan dari atlet penyandang disabilitas cabang olahraga (cabor) Tenis Kursi Roda (TKR) ganda putri dari Provinsi DIY Yogyakarta setelah berhasil mendapatkan emas mengalahkan lawannya dari Jawa Barat, melalui pertandingan yang cukup dramatis di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.

Seperti dimuat Info Publik-Kominfo, tim ganda putri DIY Yogyakarta diwakili oleh Ditem dan Zubaidah sementara Jawa Barat diwakili oleh Siti Maimunah dan Tanthy.

Game pertama tim Jawa Barat sempat memimpin 7-4 namun di game berikutnya tim DIY Yogyakarta berhasil mengimbangi permainan dan menyusul hingga terjadi deuce (jus) dengan skor akhir kemenangan 9-7.

Derai air mata dan rasa haru berkucuran dari kedua mata altet panyandang disabilitas tersebut, rasa syukur dan terima kasih di sampaikan berkali kali untuk melampiaskan keberhasilannya memperoleh medali emas

"Terima kasih ya Allah tadi udah ketinggalan 7-4 tapi kita bisa mengimbaginya, dengan susah payah kita mengejar poin hingga akhirnya kita bisa menang," kata Ditem sambil mengusap air mata yang jatuh di pipinya usai pertandingan di venue Tenis Lapangan Wali Kota Jayapura, Kamis (11/11/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tetap tenang

Ditem menceritakan dalam perjalanan pertandingan, sebenar ia adalah pemain pemula yang terjun di Tenis Kursi Roda namun berkat ketenagan dan kesabaran bersama rekan setimnya Zubidah selalu mengingatkan untuk tenang.

"Saya harus menenangkan dia (Zubaidah) bagaimana caranya kita bisa menahan serangan mereka, akhirnya setelah mendapat poin dirubah strateginya main jauh dan akhirnya kita berhasil menjadi juara," ujarnya.

Ditem dengan suara isak untuk menahan kesedihan menyampaikan terima kasih kepada tim DIY Yogyakarta, tim pelatih, dan sporter yang telah mendukungnya.

Sementara itu rekan setimnya Zubaidah terlihat terus menangis tiada henti-hentinya sambil memeluk rekan setimnya untuk mencurahkan rasa kesenangan dan kebahagian.

"Tidak bisa diucapakan dengan kata-kata, dan rasanya saya tidak bisa bicara banyak, saya hanya bisa menyampaikan terima kasih, terima kasih, terima kasih kepada pelatih, teman-teman dan sporter," tutupnya sambil menghela napas menikmati kabahagiannya.

Di sisi lain pemain TKR dari Jawa Barat Tanthy yang biasa dipanggil Bunda mengungkapkan karena faktor keletihan sehingga ia bersama timnya mampu dikalahkan tim DIY Yogyakarta dan hanya bisa memperoleh medali perak.

"Dari awal kita sudah memimpin hingga tinggal satu set lagi yaitu 7-4, namun karena faktor keletihan teman setimnya (Siti Maimunah) akhirnya di game akhir kita bisa disusul dan akhirnya kalah dari mereka," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.