Sukses

Sederet Atlet Disabilitas Ciptakan Rekor Nasional di Peparnas 2021

Ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 menciptakan beberapa rekor nasional. Rekor yang tercatat di antaranya dari cabang olahraga (cabor) para atletik dan renang.

Liputan6.com, Jakarta Ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 menciptakan beberapa rekor nasional. Rekor yang tercatat di antaranya dari cabang olahraga (cabor) para atletik dan renang.

Rekor pertama ditorehkan dari cabang olahraga Para Atletik, Maria Goreti Samiyati. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (8/11), Maria berhasil meraih medali emas dalam cabor atletik lari nomor 1.500 meter putri.

Atlet atletik dari tim DKI Jakarta tersebut berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 4:28.65 menit. Dengan catatan waktu tersebut, Maria memecahkan rekor Peparnas XIV Riau 2012 atas nama Awin Listyowati dengan catatan waktu 5:31.70 menit.

Untuk medali perak, di nomor yang sama, yakni 1.500 putri, diraih oleh Evy Yunita Pohan dari tim Sumatera Utara dengan catatan waktu 5:17.35 menit.

Sedangkan medali perunggu berhasil didapatkan oleh Fokriani dari tim tuan rumah, Papua, dengan catatan waktu 6:03.81 menit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekor Lainnya

Pada hari yang sama, di nomor 400 meter putra juga terjadi pemecahan rekor. Zakaria yang merupakan atlet atletik dari tim Nusa Tenggara Barat berhasil meraih emas dengan catatan waktu 50.77 detik.

Catatan waktu terbaik yang ditorehkan Zakaria mampu memecahkan rekor Peparnas XV Jawa Barat 2016 atas nama Felypus Kolymau dari Nusa Tenggara Timur dengan catatan waktu 50.99 detik.

Dari arena Akuatik Center, Komplek Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani, pada sesi pertandingan pagi, terjadi pemecahan dua rekor nasional renang paralimpik.

Rekor pertama berhasil dipecahkan atlet Jawa Tengah, Siti Alfiah dari nomor 50 meter gaya dada putri kelas S6. Ia memecahkan rekor sebelumnya 59.15 detik atas nama Riyanti pada Peparnas Bandung 2016 menjadi 52.44 detik.

Adapun, rekor nasional renang lainnya diperbarui dari nomor 50 meter gaya dada putra kelas S6 oleh M. Gerry Parker asal kontingen Riau. Ia melampaui catatan waktu sebelumnya dari 48.02 detik atas nama Toif Fauzi dari Jawa Tengah pada Peparnas Bandung 2016 menjadi 44.32 detik.

Atlet renang tuan rumah Papua, Agnes M Yowei, juga berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga renang 100 Meter gaya bebas putri S9.

Agnes mengukir catatan waktu 1 menit 18,32 detik untuk merebut medali emas. Diikuti oleh dua perenang Kalimantan Selatan Nor Atifah peraih medali perak dengan catatan 1:24:57 dan Fitriah peraih medali perunggu dengan catatan 1:27:93.

3 dari 4 halaman

Menurut Menpora

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali turut senang dengan adanya sejumlah rekor tersebut.

Menurut Amali, pihaknya menjadikan ajang Peparnas XVI ini untuk mencari talenta-talenta guna Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), National Paralympic Committee (NPC) yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah.

"Seperti yang pernah saya sampaikan, ajang Peparnas ini adalah ajang untuk melihat bakat-bakat, talenta yang bisa didorong ke Pelatnas yang ada di Solo. NPC akan melihat mana mereka yang bisa ditempatkan di Pelatnas,” kata Amali mengutip keterangan pers Selasa (9/11/2021).

Menpora Amali menegaskan, rekor nasional yang tercipta membuktikan bahwa atlet-atlet paralimpik atau disabilitas tidak kalah dengan yang non disabilitas. Dia berharap rekor tersebut memberi motivasi bagi masyarakat dan atlet non disabilitas.

"Ini membuktikan atlet-atlet paralimpik atau disabilitas tidak kalah dengan yang non disabilitas. Maka saya berharap pada masyarakat semua, kita beri semangat mereka. Kita dukung mereka setara sama dengan yang non disabilitas," ujarnya. 

 

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.