Sukses

Harga Bitcoin Melejit 2% Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Harga Bitcoin naik 2,05% hingga mencapai USD 96.664,77 seiring the Fed mempertahankan suku bunga acuan.

Diperbarui 08 Mei 2025, 12:34 WIB Diterbitkan 08 Mei 2025, 12:34 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin (BTC) melonjak 2% setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di kisaran 4,25% – 4,5% pada Rabu, 7 Mei 2025 waktu setempat.

Mengutip News.bitcoin.com, Kamis (8/5/2025) harga Bitcoin naik 2,05% hingga mencapai USD 96.664,77 menyusul penahanan suku bunga oleh The Fed. 

Harga Bitcoin telah berfluktuasi antara USD 94.494,88 dan USD 97.625,81, sehingga kenaikan mata uang kripto tersebut dalam 7 hari menjadi 2,04%, menurut data dari Coinmarketcap.

Nilai pasar kripto juga naik 0,95%, mencapai total kapitalisasi pasar sebesar USD 2,98 triliun menurut Coinmarketcap.

Perkembangan tersebut diikuti oleh lonjakan dramatis dalam aktivitas perdagangan, dengan volume 24 jam meroket 208,93% menjadi USD 71,54 miliar. Kapitalisasi pasar Bitcoin pun mengikuti, naik hingga 2,07% menjadi USD 1,91 triliun. 

Dominasi BTC dalam ruang kripto yang lebih luas juga meningkat, naik 0,44 poin persentase menjadi 65,45%, yang menunjukkan preferensi yang semakin besar terhadap Bitcoin daripada altcoin dalam siklus saat ini.

Para ekonom telah bersiap menghadapi keputusan bank sentral, sebagian karena Presiden AS Donald Trump telah secara terbuka mengecam Ketua Fed Jerome Powell karena tidak memangkas suku bunga.

Namun, Powell tetap memutuskan untuk mempertahankan suku bunga The Fed."Dengan #>{ Fed yang berhenti, jelas tidak ada perbaikan cepat bagi perekonomian, dan ketidakpastian itu kemungkinan akan terus ada," kata Pauline Shangett, kepala pemasaran di bursa kripto Changenow. 

"Saat itulah orang mulai beralih ke aset yang tidak terkait dengan keputusan politik,” sebutnya.

 

2 dari 3 halaman

The Fed Tahan Suku Bunga 4,25%-4,5% untuk Mei 2025

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu, 7 Mei 2025. 

Keputusan tersebut diambil The Fed di tengah momen penantian kebijakan perdagangan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan dampaknya pada ekonomi Amerika.

Mengutip CNBC International, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman dalam kisaran 4,25%-4,5%, yang telah berlaku sejak Desember 2024.

"Ketidakpastian tentang prospek ekonomi semakin meningkat,” ungkap FOMC dalam keterangannya.

3 dari 3 halaman

The Fed Pantau Risiko Inflasi AS

“Komite memperhatikan risiko bagi kedua belah pihak dari mandat gandanya dan menilai bahwa risiko pada angka pengangguran yang lebih tinggi dan inflasi yang lebih tinggi telah meningkat,” jelas FOMC.

Meskipun pernyataan itu tidak secara khusus membahas tarif, Ketua Tge Fed Jerome Powell membahas masalah tersebut pada konferensi pers pasca-pertemuan.

Dengan memperhatikan tarif impor berisiko memperburuk inflasi serta memperlambat pertumbuhan ekonomi, Powell mengeluarkan sinyal kemungkinan skenario stagflasi yang sebagian besar tidak terjadi di AS sejak awal 1980-an.

EnamPlus