Sukses

60 Detik Pertama Untuk Menikmati Pagi

Setiap orang pada dasarnya punya cara sendiri untuk menyambut pagi.

Saya semakin percaya bahwa setiap orang pada dasarnya punya cara sendiri untuk menyambut pagi.

Semakin saya mempelajari mindfulness, semakin sering saya memperhatikan orang-orang di sekitar atau melalui social media dan makin menyadari bahwa sebenarnya banyak orang yang menyapa pagi hari dengan tergesa-gesa sehingga ga mampu menikmati pagi. Dan bermunculanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini…

Apakah yang kita lakukan pada 60 detik pertama saat kita bangun di pagi hari?
Apakah pikiran kita dipenuhi dengan pikiran dan kekhawatiran akan hari itu?
Apakah merasa berat saat kita mengangkat tubuh bangun dari kasur tempat tidur?

Bagaimana kita bisa sadar dan hadir utuh di masa kini pada 60 detik pertama saat kita bangun di pagi hari?

Pagi pun berkaitan dengan “bagaimana kita bangun di pagi hari?”. Apakah karena suara alarm yang berdering ? Apakah kita menekan tombol snoozebeberapa kali karena ingin melanjutkan tidur lagi?

Pagi itu liar. Tubuh belum benar-benar siap, pikiran masih setengah bermimpi. Itulah mengapa kita sebaiknya menyambut pagi dengan lemah lembut dan penuh perhatian. Perlahan-lahan bukan dengan tergesa-gesa.

Saat kita bangun dan masih di atas tempat tidur, luangkan waktu 1 menit menyadari tubuh, dari jari kaki ke atas perlahan-lahan hingga ke badan, lengan dan leher lanjut ke kepala. Sadari seluruh tubuh utuh seketika kita bangun. Kita punya waktu yang cukup, sepanjang hari, untuk berpikir mengenai segala hal.

 Apakah merasakan ketegangan di antara bagian-bagian tubuh? Saat kita melakukan hal ini, perhatikan dan sadari nafas dan biarkan nafas tersebut meredakan ketegangan yang ada. Nafas, tarikan dan hembusannya, adalah sebuah ciuman mesra untuk masa kini, di sini, saat ini … sekarang. Nafas menjadi jembatan untuk hadir utuh di sini, saat ini.

Gunakan 60 detik berikutnya untuk mendengarkan nyanyian alam di pagi hari. Suara seperti apakah yang ada di kamar kita dan lingkungan sekitarnya saat pagi menyapa? Biarkanlah deritan dan kertakan kecil, desiran sprei, kicauan burung atau suara binatang di sekitar atau mungkin gerakan bahkan dengkuran orang yang tidur di sebelah menyapa dan menyambut kita saat kita sudah bangun namun kepala kita masih berada di bantal.

Apakah kawan-kawan mempunyai cara tersendiri untuk menikmati pagi ? (Adjie Silarus/kw)

Adjie Silarus, founder SukhaCitta Academy adalah pewarta warga, yang bisa dihubungi via akun twitternya @AdjieSilarus atau http://www.adjiesilarus.com/wake-up-with-me/ 

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini