Liputan6.com, Jakarta - Pertunjukan musikal Jejak Cinta Tanah Jawa sukses digelar di Teater Bulungan Jakarta, Minggu (4/5/2025), dan berhasil menyedot perhatian lebih dari 600 penonton dalam dua sesi pertunjukan.
Mengangkat kisah legendaris Panembahan Senopati dan Retna Dumilah, pertunjukan ini menjadi bukti nyata bahwa perpaduan antara tradisi dan modernitas bisa diterima dengan antusias oleh generasi sekarang.
Baca Juga
Diproduseri sekaligus disutradarai oleh Mikail Edwin Rizki, Jejak Cinta Tanah Jawa tampil memukau dengan gaya musikal Broadway yang dikawinkan dengan unsur budaya lokal seperti wayang orang. Hasilnya adalah pertunjukan yang bukan hanya memanjakan mata dan telinga, tapi juga menyentuh hati para penonton.
Advertisement
Mikail menuturkan bahwa melihat penonton terharu dan terinspirasi adalah hadiah terbesar baginya dan tim. Reaksi positif dari penonton pun menjadi validasi bahwa upayanya dan tim dalam meramu tradisi dan modernitas bisa diterima oleh publik.
“Setiap tantangan adalah pelajaran berharga yang memperkuat tekad saya untuk terus berkarya. Hal tersebut terjadi mulai dari sinkronisasi musik dan pencahayaan, hingga proses membangun chemistry antar-pemain, semua proses itu memperkaya pengalaman kami sebagai tim," ujar Mikail, dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).
Antusiasme penonton terasa sejak pintu dibuka. Tiket habis terjual, dan media sosial Broadwayang Production dipenuhi pujian dari pengguna jejaring sosial yang menyebut pertunjukan ini sebagai pengalaman baru dalam menikmati seni pertunjukan Indonesia.
Pertunjukan ini juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan Broadwayang Production, yang awalnya hanya proyek seni pelajar dan kini berkembang menjadi kolektif teater musikal dengan visi besar.
"Saya bermimpi Broadwayang menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar, berkarya, dan mencintai budaya kita. Saya berambisi mengembangkan Broadwayang menjadi ruang kreatif yang tidak hanya memproduksi pertunjukan, tetapi juga mendidik dan memperluas pemahaman tentang warisan budaya Indonesia,” sambungnya.
Untuk melestarikan seni budaya karawitan, Midiyanto rela memberikan waktu, tenaga dan biaya melatih generasi muda di Wonogiri, Bersama putranya yang juga seorang dalang, dosen karawitan di UC Berkeley, California, mengadakan pementasan wayang kulit o...
Diharapkan Generasi Muda Lebih Memahami Sejarah Indonesia
Dalam proyek ini, Mikail kembali menggandeng koreografer Imanuel Christian Galih Rangga Prasetya dan penata musik Rendy Foster Silitonga—duo kreatif yang berhasil menyelaraskan musik kontemporer dengan koreografi ekspresif dan narasi klasik.
Salah satu aktris utama, Sabela Erifah, yang memerankan Retna Dumilah, berharap pertunjukan ini bisa membuat generasi muda lebih mengenal sejarah Indonesia.
“Dengan adanya pementasan seperti ini, kami berharap bahwa anak-anak muda lebih memahami sejarah tentang Indonesia dan lebih aware dengan sejarah," ungkap Sabela.
Dukungan dari berbagai pihak turut memperkuat keberhasilan ini, mulai dari Fit & Sim Rooftop Grill hingga komunitas seni seperti Jakarta Art House, Teaterindo, dan Indonesian Musical Company. Executive Producer Irwin Rizki menegaskan pentingnya ruang berkesenian bagi remaja, terutama mereka yang memiliki minat di bidang tari, vokal, dan budaya.
Advertisement
Lestarikan Budaya Indonesia
Executive Producer pentas seni ini, Irwin Rizki mengatakan, mendukung pementasan ini karena umumnya baik penari maupun semua kru yang ada di pementasan ini ialah para remaja, dan remaja ini adalah remaja yang memang mempunyai background seni khususnya seni tari, seni vokal, dan pencinta budaya tradisional Indonesia. Dan mereka ingin mengembangkan serta melestarikan budaya Indonesia. Itu sih motivasi yang saya selalu support kegiatan mereka.
“Kami ingin mengajak utamanya remaja-remaja, menyaksikan seni tradisional yang dikomunikasikan dengan seni modern, supaya lebih tertarik. Rencana kedepannya akan ada pementasan di beberapa daerah yang mungkin masih kita susun, mungkin mudah-mudahan di tahun ini,” tutupnya.