Liputan6.com, Jakarta - Bagi pecinta kuliner, makanan pedas seringkali menjadi menu favorit yang tak boleh terlewatkan. Banyak individu yang tak lengkap makannya tanpa menambahkan saus atau sambal untuk memberikan sensasi pedas.
Baik saat menikmati gorengan, bakso, atau mi ayam, pencinta makanan pedas biasanya akan menuangkan sambal dalam jumlah melimpah.
Baca Juga
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan? Melansir dari Health Shots, Selasa (15/10/2024), berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa timbul akibat konsumsi makanan pedas yang berlebihan.
Advertisement
1. Risiko sakit maag
Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak dan terlalu sering dapat meningkatkan risiko sakit maag. Hal ini disebabkan oleh iritasi pada dinding lambung, yang memicu rasa mual dan nyeri.
Ketika asupan makanan pedas berlebihan, asam lambung dapat naik dengan cepat, menyebabkan refluks asam, yaitu kondisi di mana asam lambung kembali ke kerongkongan.
Penting untuk tetap waspada dan mengatur pola makan agar dapat menikmati cita rasa pedas tanpa harus menghadapi masalah kesehatan. Makanan pedas memang menggugah selera, tetapi menjaga keseimbangan adalah kunci untuk kesehatan yang baik.
2. Memperburuk gastritis atau tukak lambung
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition menunjukkan bahwa meskipun makanan pedas tidak secara langsung menyebabkan gastritis atau tukak lambung, konsumsi yang berlebihan bisa menjadi faktor pemicu timbulnya masalah tersebut.
Makanan pedas dapat memperburuk kondisi lambung dan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit maag.
Ketika Anda mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah yang banyak, tubuh bisa mengalami peningkatan risiko terkena sakit maag. Akibatnya, tukak lambung pun dapat merasakan dampak, menyebabkan nyeri di bagian tengah atas perut. Penting untuk dicatat bahwa saat tukak lambung terasa nyeri, itu bukan berarti telah terjadi luka.
Untuk menjaga kesehatan lambung, disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan pedas secara berlebihan.
Advertisement
3. Menambah berat badan
Makanan pedas memang menjadi favorit banyak orang. Sensasi pedas yang menggigit seringkali membuat seseorang merasa puas dan ingin terus mengonsumsinya. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa kebiasaan ini bisa berpotensi menambah berat badan.
Ketika Anda mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan, terutama yang berbahan dasar daging, ada risiko bertambahnya lemak dalam tubuh.
Makanan pedas dapat memicu rasa lapar yang lebih besar, mendorong Anda untuk mencari makanan dan minuman manis sebagai penetral rasa pedas. Kombinasi ini dapat membuat asupan kalori Anda meningkat, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan berat badan.
Untuk menikmati makanan pedas tanpa khawatir akan efek samping, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan seimbang.
4. Menyebabkan diare
Makanan pedas memang menawarkan sensasi yang menggugah selera, namun, di balik kenikmatannya, terdapat risiko bagi kesehatan pencernaan.
Selain menimbulkan rasa terbakar di mulut dan nyeri lambung, konsumsi makanan pedas yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan serius pada sistem pencernaan.
Saat Anda mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak, ada kemungkinan besar Anda akan mengalami gejala diare. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laju pencernaan yang terjadi setelah makanan pedas masuk ke dalam saluran pencernaan. Proses ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, termasuk nyeri perut yang sering muncul saat buang air besar.
Untuk menikmati makanan pedas tanpa mengalami masalah pencernaan, penting untuk membatasi porsi dan frekuensi konsumsinya.
Advertisement
5. Menyebabkan sakit kepala
Makanan pedas dapat memberikan kenikmatan tersendiri, dan dalam jumlah yang tepat, biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, ketika dikonsumsi secara berlebihan, Anda berisiko mengalami sakit kepala yang tidak biasa dan cukup mengganggu.
Sakit kepala ini muncul akibat penyempitan pembuluh darah setelah mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak. Penyempitan ini menghambat aliran darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan penyumbatan di area otak. Akibatnya, Anda merasakan sakit kepala yang hebat dan menyakitkan.