Sukses

Dinkes Kota Surabaya dan ERHA Ultimate Adakan Family Gathering Penderita Tuberkolosis

Dinkes Kota Surabaya dan ERHA Ultimate mengadakan family gathering bersama penderita TBC

Liputan6.com, Surabaya Tuberculosis atau TBC menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat di Kota Surabaya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, per tahun 2023 diestimasikan terdapat lebih dari 10.000 kasus TBC yang terjadi di Kota Surabaya, dengan 8800 lebih penderita sudah tertangani oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Secara nasional, Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lantas menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar kedua setelah India.

Penyakit yang kebanyakan menyerang organ paru ini dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia. Untuk menanggulangi hal ini, ERHA Ultimate berpartisipasi dalam program Pemerintah terkait target percepatan eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan mendukung Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyelenggarakan family gathering untuk ratusan penderita TBC di Taman Flora, Kota Surabaya. (03/05).

Oemar Saputra, Head of CSR & Corporate Relations Arya Noble Group, Induk Usaha ERHA mengatakan bahwa bentuk dukungan ini sebagai bagian dari fokus ERHA Ultimate dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

"Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat agar mendapatkan akses kesehatan dan pengetahuan tentang penyakitnya agar dapat menjadi lebih sehat di ke depannya. Hal ini sejalan dengan poin–poin sustainable development goals (SDGs) nomer tiga (3) tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi masyarakat dan poin SDGs nomer tujuh belas (17) tentang kemitraan untuk mencapai tujuan," ungkapnya.

"Kami percaya dengan adanya kolaborasi antara ERHA Ultimate, Dinas Kesehatan Kota Surabaya serta stakeholders lainnya akan turut serta membantu tercapainya eleminasi Tuberkolosis di Surabaya," tambah dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Edukasi pentingnya kedisiplinan mengonsumsi obat TBC

Pada acara yang diselenggarakan di Taman Flora, Kota Surabaya ini Ibu Nanik Sukristina S.KM, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga turut hadir memberikan edukasi langsung bagi masyarakat terkait pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TBC dan cara pencegahannya. Selain itu beliau juga mengapresiasi langkah sigap ERHA yang mengambil peran dalam berkolaborasi bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk mencapai target eliminasi Tuberkulosis di Kota Surabaya.

“Pada awal tahun 2024 ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sudah melakukan pemeriksaan atau screening TBC secara massal kepada 273.000 masyarakat di Kota Surabaya. Kami berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis Dinas Kesehatan untuk mempermudah untuk menemukan penderita TB tersebut. Partisipasi aktif, dari Komunitas Pendamping, peran serta PUSKESMAS tentunya menjadi ujung tombak kami dalam upaya untuk mengeleminasi Tuberkolosis di Kota Surabaya. Banyak sekali pasien, yang sampai pada saat ini masih malu untuk membuka diri jika mereka terdiagnosa penyakit TB, dan itu menjadi hal yang menyulitkan bagi kami untuk menjangkau mereka," tutur Nanik.

 

3 dari 3 halaman

Informasi lanjutan bagi para penderita

"Hari ini, kami berkumpul bersama dengan Keluarga para Penderita Penyakit TB untuk membantu menguatkan mereka, memberikan informasi lanjutan dan juga melakukan hipnotherapi kepada para pasien agar memiliki sugesti untuk tak lupa meminum obat penyembuhan TB yang kami berikan melalui PUSKESMAS. Harapannya melalui kolaborasi aktif seperti yang telah dilakukan ERHA hari ini, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pada katagori penyakit menular seperti Tuberkulosis,“ ujar Nanik lagi.

Dengan misi membangun kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat, ERHA secara konsisten mengadakan berbagai kegiatan sosial khususnya pada bidang kesehatan. Diharapkan melalui kolaborasi holistik antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan, dapat tercipta keselarasan dalam memberantas isu dan masalah yang dihadapi masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.