8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Masuk dalam Daftar?

Sebanyak 43,60% penduduk Finlandia berhasil memperoleh gelar sarjana mereka, merupakan angka yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan beberapa negara lain dalam kategori serupa.

Finlandia memiliki jumlah universitas dan perguruan tinggi yang lebih sedikit daripada beberapa negara lain. Finlandia memiliki 13 institusi universitas dan 22 lembaga universitas ilmu terapan.

Di Australia, sekitar 43,74% dari populasi berusia 25 hingga 64 tahun telah menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana, menggambarkan tingkat pencapaian pendidikan yang signifikan.

Sebagian besar lembaga pendidikan tinggi di Australia adalah milik pemerintah, dengan hanya sedikit yang memiliki status swasta atau internasional.

Secara keseluruhan, terdapat 43 universitas yang terdaftar di Australia, dan 37 di antaranya adalah universitas negeri.

Menurut informasi yang disajikan dalam Tinjauan Populasi Dunia, sebanyak 45,67% dari penduduk berusia 25 hingga 64 tahun di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan tinggi.

Sebagai sebuah negara yang luas, Amerika Serikat mempunyai 5.999 lembaga pendidikan tinggi tersebar di lima puluh bagian wilayahnya.

Saat ini, hampir 20 juta mahasiswa sedang mengejar ilmu di berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat. Banyak institusi unggulan dapat ditemui di negara tersebut.

Sebagai contoh, Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang sering dikenal dengan singkatan MIT, sering diakui sebagai salah satu universitas terkemuka di dunia.

Berdasarkan data yang dikutip dari Tinjauan Populasi Dunia, sebanyak 45,96% dari penduduk Inggris telah mencapai tingkat pendidikan tinggi.

Inggris memiliki warisan pendidikan yang sangat kaya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika budaya pembelajaran terus berkembang sepanjang waktu. Lebih dari 250 perguruan tinggi tersebar di seluruh wilayah Inggris.    

Negara Korea Selatan menjadi tuan rumah bagi hampir separuh dari total populasi yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi.

Di Korea Selatan, terdapat lebih dari 200 universitas berdurasi empat tahun, di mana mayoritas merupakan institusi swasta. Pola ini sejalan dengan kebanyakan negara yang tercatat dalam daftar ini.

Luksemburg mencatat bahwa lebih dari setengah populasi mereka telah menempuh pendidikan tinggi. Selain itu, Luksemburg juga dikenal sebagai negara yang kaya akan warisan budaya dan keberagaman bahasa.

Sistem pendidikan di Luksemburg sangat dipengaruhi oleh lingkungan multikultural dan multibahasa yang ada di negara tersebut.

Tak hanya itu, pemerintah Luksemburg juga mengalokasikan dana yang cukup besar untuk mendukung kegiatan riset yang berujung pada inovasi.    

Berdasarkan data yang diperoleh dari Tinjauan Populasi Dunia, ditemukan bahwa separuh dari penduduk Jepang telah menyelesaikan pendidikan tingkat tinggi dalam jangka waktu dua hingga empat tahun.

Jumlah universitas di Jepang mencapai 807, dimana sebagian besar diantaranya merupakan institusi swasta.

Keberagaman universitas tersebut menjadi penjelas tingginya jumlah lulusan dengan gelar tinggi di negara tersebut.

Kanada dikenal sebagai negara dengan tingkat pendidikan tertinggi di seluruh dunia.

Sebanyak 56,27% dari populasi Kanada yang berusia antara 25 dan 64 tahun telah menyelesaikan studi tingkat tinggi.

Lebih dari 400 lembaga perguruan tinggi dan universitas tersebar di Kanada, memberikan beragam peluang bagi para pelajar untuk memperoleh pendidikan tinggi.

Negara Finlandia meraih predikat sebagai negara paling bersuka cita di dunia karena penduduknya merasa puas dengan kehidupan mereka dan memperhatikan kualitas hidup yang menggembirakan.

Di puncak peringkat, Finlandia memimpin dengan tingkat melek huruf yang tinggi, hampir menyentuh angka sempurna 100 persen.

Pada tahun 2024, Indonesia menempati peringkat ke-80 dalam indeks kebahagiaan global dengan skor rata-rata mencapai 5.568 poin.

Peningkatan peringkat Indonesia dalam literasi membaca menurut hasil PISA tahun 2022 mencapai lima posisi dibandingkan dengan tahun 2018. Meskipun begitu, skor yang diperoleh menunjukkan penurunan, dan Indonesia masih berada di peringkat ke-11 dari 81 negara yang tercatat dalam survei tersebut.

Di Finlandia, waktu pembelajaran biasanya dimulai pada jam 9 pagi dan kebanyakan murid hanya perlu menghabiskan 5 jam setiap harinya atau 20 jam dalam seminggu untuk kegiatan sekolah.