Tenggorokan Gatal Bikin Bad Mood? Atasi dengan 10 Langkah Ini!

Liputan6.com, Jakarta Tenggorokan gatal atau sakit tenggorokan adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak orang. Tenggorokan gatal dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus atau bakteri, alergi, asap rokok, kelembaban udara yang rendah, dan radang tenggorokan.

Gejala tenggorokan gatal meliputi perasaan terbakar, gatal, dan nyeri di tenggorokan. Untuk menghilangkan kondisi tersebut, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Berkumur dengan Air Garam

Berkumur dengan air garam adalah cara efektif untuk mengatasi tenggorokan gatal. Caranya adalah dengan mencampurkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat dan berkumur-kumur selama beberapa detik sebelum dikeluarkan. Berkumur dengan air garam dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa gatal pada tenggorokan.

2. Banyak Minum Air Putih

Dehidrasi dapat membuat tenggorokan terasa kering dan gatal. Minumlah setidaknya 8-10 gelas air putih setiap hari untuk menjaga kelembaban dan kesehatan tenggorokan. Minum air putih juga membantu mengurangi risiko infeksi pada tenggorokan.

3. Konsumsi Lozenges

Lozenges atau permen keras dapat membantu mengurangi rasa gatal pada tenggorokan. Pilih lozenges atau permen yang mengandung mentol, eucalyptus, atau peppermint. Bahan-bahan tersebut dapat membantu meredakan iritasi pada tenggorokan.

4. Minum Teh Herbal

Beberapa jenis teh herbal seperti chamomile, peppermint, dan green tea dapat membantu meredakan rasa gatal pada tenggorokan. Teh herbal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan peradangan pada tenggorokan. Tambahkan satu atau dua sendok teh madu ke dalam segelas teh herbal untuk membantu meredakan iritasi pada tenggorokan.

2 dari 3 halaman

Atasi Tenggorokan Gatal

Tenggorokan - Vania — Ilustrasi Sakit Tenggorokan/https://www.shutterstock.com/goodluz

5. Hindari Merokok

Merokok dapat membuat tenggorokan terasa gatal dan iritasi. Hindari asap rokok dan tempat dengan polusi udara yang tinggi untuk menghindari risiko terkena tenggorokan gatal.

6. Gunakan Humifidier

Humidifier dapat membantu menjaga kelembapan udara di dalam ruangan. Udara yang terlalu kering dapat membuat tenggorokan terasa gatal dan iritasi. Gunakan humidifier di kamar Anda atau tempat kerja Anda untuk menjaga kelembapan udara dan membantu mengatasi tenggorokan gatal.

7. Hindari Makanan yang Pedas dan Asam

Makanan pedas dan asam dapat membuat tenggorokan terasa lebih gatal dan menyebabkan peradangan pada tenggorokan. Hindari makanan pedas dan asam, seperti makanan pedas, tomat, jeruk, dan kopi, sampai tenggorokan Anda pulih sepenuhnya.

8. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan kondisi tenggorokan gatal. Jika Anda merasa kelelahan atau kurang tidur, kondisi tenggorokan gatal dapat menjadi lebih buruk. Cobalah untuk tidur cukup setiap malam dan hindari aktivitas yang berat saat tenggorokan terasa gatal.

3 dari 3 halaman

Atasi Tenggorokan Gatal

ilustrasi radang tenggorokan — Ilustrasi/Copyright shutterstock/nednapa

9. Lakukan Inhalasi Uap

Inhalasi uap dapat membantu meredakan rasa gatal pada tenggorokan. Caranya adalah dengan merebus air dan menambahkan beberapa tetes minyak esensial seperti peppermint atau eucalyptus ke dalam air yang mendidih. Kemudian, letakkan kepala Anda di atas mangkuk berisi air panas dan tutup kepala Anda dengan handuk. Hembuskan uap selama 10-15 menit untuk membantu meredakan iritasi pada tenggorokan.

10. Gunakan Antihistamin

Jika tenggorokan Anda terasa sangat sakit atau gatal, Anda dapat menggunakan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. Obat antihistamin juga dapat membantu mengurangi gatal dan peradangan pada tenggorokan, terutama jika tenggorokan Anda disebabkan oleh alergi.

Namun, jika tenggorokan gatal tidak membaik dalam waktu beberapa hari atau disertai dengan gejala lain seperti demam, mual, atau kesulitan bernapas, segera berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala tersebut dapat menunjukkan adanya infeksi tenggorokan yang lebih serius dan memerlukan pengobatan yang lebih intensif.

(*)