Sukses

Waspada, Gejala Covid-19 Ini Dikeluhkan Orang yang Sudah Divaksinasi Lengkap

ZOE Covid Study menemukan bahwa individu yang telah divaksinasi dan kemudian dites positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin sebagai gejala virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan varian Omicron baru yang menyebabkan infeksi Covid-19, jumlah vaksinasi yang tinggi tentu membantu mengurangi keseriusan penyakit. Namun, individu masih bisa terinfeksi dan sebagian besar menunjukkan gejala yang mirip dengan alergi.

Melansir dari Times of India, Kamis (14/7/2022), ZOE Covid Study menemukan bahwa individu yang telah divaksinasi dan kemudian dites positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin sebagai gejala virus corona.

Bersin pernah dianggap sebagai gejala Covid-19 yang lebih jarang dan kini termasuk di antara gejala yang paling umum. Tim ZOE Covid Study menyarankan bahwa jika Anda telah divaksinasi dan mulai banyak bersin tanpa alasan apa pun, Anda harus dites untuk Covid-19.

Meskipun bersin dan gejala lainnya, tim ZOE Covid Study menemukan bahwa lebih sedikit gejala yang dilaporkan dalam periode waktu yang lebih singkat oleh mereka yang sudah mendapat vaksinasi, menunjukkan penyakit yang kurang serius dan pemulihan yang lebih cepat.

Jadi, penting untuk divaksinasi, meski tidak menjamin perlindungan 100 persen dari virus corona.

Selain bersin, empat gejala teratas lainnya yang dilaporkan setelah vaksinasi adalah pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan dan batuk terus-menerus. Anda harus beristirahat, minum banyak air dan makan makanan yang sehat jika Anda mengalami gejala-gejala ini.

Lakukan tes Covid-19 dan konsultasikan dengan doktermu untuk perawatan yang diperlukan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Infeksi terlihat seperti alergi

Dalam kebanyakan kasus, virus masuk melalui hidung. Kini, pada individu yang tidak divaksinasi, orang memiliki sel pertahanan yang relatif sedikit yang bisa mengenali potagen baru.

Virus yang tidak terkendali ini kemudian bisa menyusup jauh ke dalam tubuh dan bisa menyebabkan demam dan peradangan parah pada paru-paru.

Namun, jika Anda divaksinasi, pertahankan kekebalan Anda siap mendeteksi virus dan memblokirnya di hidung sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Inilah sebabnya mengapa gejalanya lebih mirip alergi daripada gejala khas Covid-19.

3 dari 3 halaman

Mengapa infeksi Covid-19 terjadi meskipun sudah divaksinasi?

Vaksinasi sangat penting untuk melindungi dirimu dan orang-orang di sekitarmu dari virus yang mengancam jiwa dan mengurangi keparahan penyakit ini.

Semua vaksin virus corona yang tersedia bagus untuk melindungi dari infeksi Covid-19 yang parah, tapi tidak 100 persen efektif dalam mencegah infeksi.

Individu yang divaksinasi lengkap dengan kekebalan yang lemah karena berbagai kondisi medis seperti kanker atau mereka yang gagal mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat berada pada risiko terobosan infeksi Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.