Sukses

Hari Perempuan Internasional, 5 Film Inspiratif Ini Wajib Anda Tonton

Kumpulan film yang membahas tentang masalah dan perjuangan perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Perempuan Internasional jatuh setiap 8 Maret tiap tahunnya. Momen ini menjadi hari untuk merayakan sebuah pencapaian dalam bidang ekonomi, politik, budaya, dan sosial oleh perempuan.

Momen ini juga sebagai seruan untuk bergerak bersama perempuan lain dalam memperjuangkan kesetaraan gender.

Namun, perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini mungkin sedikit lebih berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Corona Covid-19 yang belum selesai membuat kita terpaksa harus tetap tinggal di rumah dan mengurangi kerumunan di luar.

Berbagai perayaan Hari Perempuan Nasional yang bisa dilakukan dari rumah seperti mengikuti seminar dan diskusi, membaca buku, berpartisipasi mengunggah foto di media sosial, maupun menonton film.

Nah, berikut beberapa film menarik mengenai masalah dan perjuangan yang dialami perempuan yang bisa Anda tonton di momen Hari Perempuan Internasional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Hidden Figures (2011)

Film ini diangkat dari kisah nyata tiga wanita kulit hitam bernama Mary Jackson, Dorothy Vaughan, dan Katherine Johnson. Mereka bekerja di NASA pada tahun 1960-an. Mereka berhasil menghadapi rasisme dan ketidaksetaraan gender di lingkungan kerja.

Ketiga wanita itu tetap fokus mengejar impian dan hasratnya di tempat kerja yang didominasi pria kulit putih. Pada akhirnya, mereka berhasil menjadi otak di balik peluncuran astronot Amerika pertama John Glenn ke luar angkasa.

3 dari 6 halaman

2. Kartini (2017)

Film ini bercerita tentang R.A Kartini, tokoh perjuangan emansipasi perempuan Indonesia. Kartini memperjuangkan hak kesetaraan antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkungan rumahnya. 

Ia berjuang dalam hak pendidikan bagi perempuan dengan cara mendirikan sekolah untuk kaum miskin. Kartini juga menciptakan lapangan pekerjaan untuk semua masyarakat Jepara. Bagi Kartini, melalui pendidikan kaum perempaun dapat melawan ketidaksetaraan gender.

4 dari 6 halaman

3. Wadjda (2012)

Menceritakan tentang kehidupan Wadjda seorang gadis pemberontak berusia 10 tahun di Arab Saudi. Ia tinggal di pinggiran kota Riyadh dengan lingkungan yang konservatif. Suatu hari, Wadjda ingin memiliki sepeda untuk mengalahkan tetangganya, Abdullah.

Tetapi, ibunya menolak karena takut akan pandangan masyarakat yang menganggap sepeda berbahaya bagi keselamatan perempuan. Hal itu membuat Wadjda mengumpulkan uang sendiri.

Ia mengikuti kompetesi membaca Al-Qur'an di sekolahnya untuk mendapatkan hadiah uang tunai. Wadjda memiliki tekad yang kuat untuk meraih mimpinya.

5 dari 6 halaman

4. The Iron Lady (2011)

Merupakan film drama otobiografi Margaret Thatcher, Perdana Menteri wanita pertama di Inggris. Film ini menceritakan tentang perjuangan Thatcher dalam melawan ketidaksetaraan gender dan kelas untuk menjadi perdana menteri.

Thatcher adalah seorang anak dari kelas menengah dan mempunya orang tua sebagai penjual bahan makanan. Ia terpilih pada tahun 1959 menjadi perdana menteri wanita pertama di Inggris. 

Ia membuktikan mampu mengatasi berbagai masalah dan menunjukkan bahwa dirinya dapat menghadapi teman-teman prianya di House of Commons.

6 dari 6 halaman

5. Bombshell (2019)

Film ini terinspirasi dari kisah nyata dari ketiga jurnalis wanita Fox News yang membongkar skandal pelecehan seksual oleh pendiri Fox News Roger Ailes pada 2016. Ailes telah melakukan tindakan itu sejak tahun 1960.

Sudah banyak perempuan yang menjadi korban Ailes. Tahun 2006, Gretchen Carlos yang bekerja sebagai reporter diminta untuk berhubungan intim dengan iming-iming kenaikan gaji. Carlos menolak permintaan Ailes dan memilih keluar dari Fox News.

Carlos mengajukan gugatan atas tindakan Ailes pada tahun 2016. Laporan Carlos itu membuat korban lain ikut bersuara terhadap kasus pelecehan seksual yang dilakukan Ailes. Lebih dari 20 perempuan telah menjadi korban.

Penulis:

Syifa Aulia

UPN Veteran Jakarta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.