Sukses

Naif Adalah Sifat Manusia yang Hanya Memandang Lurus Suatu Hal, Mari Berubah

Naif dapat menjadi suatu sifat yang positif dan negatif.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa media daring menjelaskan pengertian naif adalah lebih pada mengacu pada sifat. Naif adalah sifat polos, lugu, atau kekanak-kanakan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naif adalah tidak banyak tingkah, sangat bersahaja, lugu (karena muda dan kurang pengalaman), sederhana, celaka, bodoh, dan tidak masuk akal.

Jika disimpulkan maka naif adalah mereka yang lugu, polos, hanya melihat hidup berwarna putih saja, lurus tanpa kelokan, semua orang dinilai baik, tidak ada manusia yang tega menyakiti orang lain tanpa sengaja. Jika ada seseorang yang menilai tentang diri Anda, maka Anda akan mempercayai akan hal itu. Asumsinya, bahwa orang lain lebih mengetahui atau melihat Anda, daripada diri Anda sendiri.

Naif dapat menjadi suatu sifat yang positif dan negatif. Naif adalah suatu hal yang positif jika naif menghindarkan Anda dari prasangka yang buruk terhadap orang lain, membenci ataupun menilai buruk suatu hal tanpa mengenalinya dengan baik. Naif membuat Anda memiliki prasangka baik pada siapapun tanpa memandang strata, suku, ras, agama, harta dan pendidikan.

Namun naif bisa menjadi negatif jika Anda menutup diri bahwa tidak selamanya orang itu baik, pernah berbuat khilaf. Dapat diibaratkan naif negatif adalah manusia berkaca mata kuda. Hanya memandang lurus pada satu garis tanpa mempedulikan bahwa ada banyak garis lain yang bisa saja berkelok membentuk garis yang rumit dan menyesatkan atau malah ada hal-hal indah lainnya.

Buat Anda yang ingin mengurangi sifat naif atau bahkan ingin berubah untuk jadi seseorang yang tidak naif, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, beberapa cara untuk mengurangi kenaifan, Selasa (15/1/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara mengurangi kenaifan

1. Membuka mata untuk memandang dunia

Cobalah diri Anda untuk bertemu dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Terkadang, orang dianggap naif karena terlalu memiliki pandangan yang sempit terhadap dunia atau hanya memiliki pengalaman hidup terbatas. Pergi ke luar dan berinteraksi dengan orang yang menjalani kehidupan berbeda dapat menjadi pengalaman belajar yang membantu Anda memahami dunia dengan nuansa lebih besar.

2. Melibatkan diri dalam pengalaman baru

Sebagian orang memiliki sikap naif karena mereka dibesarkan dalam lingkungan yang sangat protektif. Mungkin orang tua tidak mengizinkan Anda pergi ke pesta atau pergi bersama teman sebaya sehingga Anda melewatkan pengalaman tertentu.

3. Mencoba keluar dari zona nyaman

Kalau selama ini Anda mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama, maka akan lebih mendapat tantangan jika Anda tiba-tiba mengerjakannya dengan cara lain. Anda tidak akan pernah mengetahui seberapa dalam bakat Anda atau seberapa besar kemampuan Anda jika tidak berusaha keluar dari kotak yang selama ini Anda tempati.

4. Mencoba bepergian lebih sering

Pergi ke sebuah kota di provinsi lain atau melanglang buana, mengunjungi tempat-tempat baru membuat dunia seolah lebih kecil. Anda akan keluar dari bawah “tempurung” dan menjadi lebih berpengalaman dengan bepergian.

3 dari 4 halaman

Jangan abaikan ketidakjujuran

5. Menjadi sukarelawan

Berkenalan dengan orang lain dari latar belakang berbeda memberi Anda sudut pandang baru terhadap kehidupan, begitu pula halnya dengan menolong orang yang membutuhkan. Upaya Anda untuk keluar dari diri Anda yang kurang berpengalaman juga akan memecahkan masalah dan membantu memperbaiki keadaan masyarakat.

6. Meningkatkan Kewaspadaan

Kalau Anda sudah lebih sering melakukan hal-hal baru di luar sana, Anda akan menyadari bahwa, tidak peduli di mana pun Anda berada, selalu ada orang-orang baik dan jahat. Waspadalah dengan orang macam apa yang ada di sekitar Anda.

7. Tentukan segera, apakah orang tersebut bisa dipercaya atau tidak

Perhatikan orang yang baru Anda kenal dengan saksama sebelum memutuskan apakah dia loyal atau tidak. Berikan manfaat keraguan kepadanya sampai dia membuktikan bahwa dirinya tidak dapat dipercaya.

8. Lebih cepat mengenali tanda-tanda ketidakjujuran

Bertemu orang baru dapat menjadi hal yang menyegarkan dan menyenangkan, tetapi Anda perlu memperhatikan beberapa petunjuk bahwa seseorang mungkin memiliki maksud yang tidak baik.

4 dari 4 halaman

Kurangi bicara tentang diri sendiri

9. Menjadi pendengar yang baik, kurangi bicara

Kepada orang baru, cukup menceritakan hal-hal seperlunya saja. Buatlah diri Anda lebih banyak mendengarkan apa yang dikatakan lawan bicara, daripada menceritakan terlalu banyak tentang diri sendiri. Selain itu, perilaku semacam ini dengan teman baru mungkin lebih menarik karena kebanyakan orang senang berbicara tentang diri sendiri dan sering kali merasa bergairah jika ada yang bersedia mendengarkan.

10. Mempelajari tentang orang lain

Apa yang dikatakan oleh seseorang dan apa yang dirasakan jauh di dalam hati biasanya merupakan dua hal berbeda. Kata-kata hanya menjadi 7% bagian komunikasi, sementara 55% adalah bahasa tubuh dan 30% adalah nada suara.

11. Namun Anda tidak dapat memperbaiki orang lain

Kadang, orang dianggap naif jika dia percaya bahwa dia dapat “memperbaiki” orang lain dengan membantunya, mencintainya, memercayainya, dan lain sebagainya. Hal ini biasa terjadi dalam hubungan asmara. Untuk menjadi orang yang tidak terlalu naif, terimalah bahwa setiap orang bertanggung jawab untuk perilaku dan tindakannya sendiri.

12. Percaya pada diri sendiri

Kalaupun Anda termasuk orang yang naif, Anda masih memiliki sesuatu yang unik untuk ditawarkan kepada dunia. Pada kenyataannya, orang naif bisa saja mengambil risiko lebih besar dan lebih produktif daripada orang yang lebih berpengalaman, tetapi selalu meragukan diri sendiri. Belajarlah untuk menerima diri sendiri apa adanya.

13. Memberi waktu untuk diri sendiri

Kenaifan Anda tidak dapat diubah dalam semalam. Berilah waktu untuk diri sendiri selama beberapa lama agar Anda terbiasa menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar. Luangkan waktu beberapa lama sebelum memulai hubungan baru sampai Anda merasa lebih cakap dalam menilai niat seseorang.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai naif adalah serta langkah-langkah untuk mengurangi kenaifan.

 

Reporter: Nisa Mutia sari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini