Posh Club, Tempat Hiburan Unik Khusus Para Lansia

Unik, Klub Malam Ini Dibuat Khusus dan Hanya Boleh Didatangi Oleh Lansia — Klub malam satu ini dibuat khusus bagi lansia untuk mengisi kesepian dengan berpesta bersama teman-teman.

Liputan6.com, Jakarta - Saat sudah lanjut usia, aktivitas yang dilakukan pun biasanya cenderung semakin berkurang. Untuk beberapa situasi tertentu, mungkin solusi satu ini dapat dicoba sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi nenek dan kakek di rumah.

Posh Club, klub malam yang buka di siang hari ini diperuntukkan bagi orang tua yang berusia di atas 60 tahun. Klub unik satu ini mengajak orang-orang yang lebih tua berdandan dan keluar dari rumah untuk berpesta.

Kegiatan ini dirancang untuk menjadi malam yang menyenangkan tetapi dilakukan pada siang hari. Suasana dalam Posh Club memperdengarkan musik-musik dari Rockabilly ditemani sajian teh dan sandwich.

Klub ini didirikan kembali pada tahun 2014, oleh Simon dan Annie Casson yang ingin menemukan cara untuk membantu ibu mereka menghadapi kesepian setelah kehilangan ayah mereka. Simon dan Annie berharap untuk dapat mengadakan acara Posh Club di seluruh negara dan juga menyelenggarakan residensi mingguan di setiap kota di seluruh negeri.

Simon mengatakan bahwa Posh Club adalah tempat untuk berdandan dan berdansa. Dengan mengeluarkan kocek lima pound atau setara dengan hampir Rp 100 ribu, para lansia ini dapat menikmati berbagai hidangan sambil menikmati alunan musik dan berdansa bersama para penari.

2 dari 2 halaman

Klub sudah tersebar pada enam titik di UK

Fokus utama dari acara ini adalah untuk bersenang-senang, hiburan ringan, berbincang dengan sahabat, serta kegiatan solidaritas. Saat ini, Posh Club sudah berada di enam lokasi, salah satunya terletak di daerah Hastings, United Kingdom.

Banyak lansia yang memang secara khusus mengikuti kegiatan ini untuk melepas rasa sepi. Mereka beranggapan bahwa hidup hanya sekali dan harus banyak diisi dengan kegiatan-kegiatan seru yang menyenangkan, ketimbang hanya berbaring di atas kasur seharian.

Penulis:

Immanuela Harlita Josephine