Sukses

Aneh, Suvenir Binatang Hidup dalam Bentuk Gantungan Kunci

Ide menjadikan binatang sebagai suvenir dalam bentuk gantungan kunci ini menuai protes dari pencinta hewan.

Liputan6.com, Jakarta Ide menjadikan binatang sebagai suvenir dalam bentuk gantungan kunci memang tak biasa, tapi tindakan ini menuai protes dari pecinta hewan.

Penjualan hewan-hewan dalam bentuk gantungan kunci ini ditemukan di sepanjang pasar wisata Zeng Cuo'an, Tiongkok. Salah satu kios di tempat tersebut mencuri perhatian wisatawan karena menjual gantungan kunci. Berbeda dengan gantungan kunci biasa, toko ini menjual hewan-hewan hidup.

Hewan-hewan yang menjadi korban itu di antaranya ikan, salamander, bayi kura-kura, dan hewan air lainnya. Hewan-hewan itu dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil dengan air yang terbatas. Dalam kantong plastik itu juga disertakan pelet, makanan untuk memperpanjang hidup mereka.

Hewan-hewan malang itu hanya mempunyai ruang gerak yang sangat sempit. Menurut penjualnya, hewan-hewan itu bisa bertahan hidup dalam waktu tiga bulan. Gantungan kunci yang berisi hewan hidup itu dijual seharga sekitar Rp 300 ribu per buah.

Aksi penjualan hewan dalam bentuk gantungan kunci ini memperoleh respons yang sengit dari para pencinta binatang. Mereka membuat petisi untuk menghentikan aksi yang dinilai sebagai bentuk kekejaman terhadap hewan.

Kehebohan ini mengundang seorang profesor ekohidrologi, Sam Walton, mantan dosen penelitian di Universitas Malaysia. Menurutnya, tindakan itu akan mengakibatkan hewan-hewan itu kekurangan oksigen hingga mati.

"Mungkin ada cukup oksigen dan makanan, tetapi kotoran hewan dari pencernaan adalah racun yang akan membunuh mereka," ucap dia.

Walton menjelaskan, "Hewan akuatik sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu sehingga berada di tas seperti berada di rumah kaca.  Mereka akan syok dan stres dengan suhu yang terlalu panas, dan akhirnya mati."

Ia menambahkan, aksesori binatang hidup adalah hal yang menjijikkan dan hanya menyebabkan hewan-hewan itu mati sia-sia.

Menurut media setempat, Tiongkok telah membuat rancangan hukum perlindungan hewan, meski tampaknya tak berjalan mulus. Di sisi lain, banyak pencinta hewan yang lebih fokus pada kucing dan anjing saja.

Bagaimana nasib hewan-hewan air itu ke depan?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.