Sukses

Beras Palsu dari Plastik Beredar, Kenali Tanda-tandanya

Masyarakat Tanah Air tiba-tiba dihebohkan dengan beredarnya beras palsu atau beras yang terbuat dari bahan plastik berbahaya.

Citizen6, Jakarta Ada saja ulah segelintir orang yang ingin memiliki keuntungan lebih dalam berbisnis. Sayangnya, banyak dari mereka memakai cara konyol sehingga menimbulkan beragam efek negatif bagi konsumennya. 

Kini, tak hanya makanan siap saji yang berbahaya jika dikonsumsi masyarakat. Namun, makanan yang diolah sendiri pun sama bahaya seperti yang sedang menjadi perbincangan publik beberapa waktu ini.

Masyarakat Tanah Air tiba-tiba dihebohkan dengan beredarnya beras palsu atau beras yang terbuat dari bahan plastik berbahaya yang kini sudah memasuki kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Sontak, kabar tersebut pun langsung mendapat sorotan masyarakat. Pasalnya, mereka panik dan takut jika mengkonsumsi beras dan saat akan membeli beras karena mereka tidak bisa membedakan mana beras yang asli dan sintesis.

 

 

 

 

Terlihat publik pun menuturkan kekesalan di linimasa Twitter dengan munculnya beras sintesis di masyarakat. Banyak dari mereka meresponsnya dengan beragam komentar, bahkan mereka tak menyangka bahan makanan seperti beras akan dibuat seolah-olah seperti mainan palstik.

 

 

 

 

 

Beredarnya beras plastik pertama kali diketahui seorang warga Perumahan Mutiara Gading Timur, Kelurahan Mustika, Bekasi. Dewi, seorang penjual nasi dan bubur ini beberapa hari yang lalu menemukan keganjilan dengan beras yang di masak. Menurutnya ciri-ciri beras plastik adalah tentu saja tidak bisa bercampur dengan air.

Dewi menuturkan, ciri yang kedua, beras oplosan bila dimakan pun rasanya berbeda dengan beras pada umumnya. "Rasanya tawar. Kalau bau khas nasi kan wangi, ini baunya tawar aja. Tanda yang ketiga, rasa di mulut agak getir," tambah Dewi pemilik warung makan, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (19/5/2015).

Beras yang ia beli seharga Rp 8 ribu per liter itu ia dapatkan dari pedagang beras langganannya. Namun, tak semuanya adalah beras palsu, tapi dicampur dengan beras lokal seperti sentra ramos karawang hingga sekilas sulit dibedakan.

 (ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini