Sukses

Senangnya Anak-anak Belajar di Posyandu Bersama Komunitas PM

Para mahasiswa dari ITB dan Universitas Padjajaran membentuks sebuah komunitas Pemimpin Mengajar untuk membantu anak-anak di daerah Bandung

Citizen6, Bandung Setiap hari Minggu sore, sebuah Posyandu di RT. 005, RW. 015, Sadang Serang, Bandung tidak lagi sepi. Tempat itu sekarang dipenuhi oleh anak-anak yang sedang belajar. Keadaan ini terjadi setelah para mahasiswa  Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung melaksanakan Community Development di sana.

Program Comdev ini bernama Pemimpin Mengajar (PM) yang merupakan upaya pengembangan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang menerima beasiswa kepemimpinan Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS). Community Development ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di sekitar wilayah asrama PPSDMS Regional II Bandung.

“Hadirnya mahasiswa di sebuah daerah seharusnya memberi perubahan yang baik kepada daerah itu dan inilah upaya kita untuk meningkatkan semangat belajar anak-anak di sini” Ungkap Dion, Kepala Sekolah PM yang juga mahasiswa Agroteknologi Unpad. Usia anak-anak yang belajar di PM dimulai dari usia 5 tahun-15 tahun dan masih bersekolah dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. Ada juga beberapa yang masih bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Belajar sambil Bermain

Cara belajar di PM ini lumayan unik karena menggabungkan kegiatan bermain dan belajar. Setiap kegiatan belajar dan mengajar akan dimulai dan diakhiri selalu diadakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Mulai dari senam bersama hingga menonton film. “Kegiatan-kegiatan ini dibuat agar anak-anak merasa senang dan nyaman belajar.” Kata Haris Askari, Mahasiswa Teknik Kimia ITB.

Selain dari cara belajar, materi yang diajarkan juga dibuat menyenangkan. Silabus yang disusun diambil dari silabus kurikulum yang berlaku di Sekolah Dasar dan Menengah Pertama ditambahkan dengan materi yang tidak diajarkan di sekolah. Para pengajar juga mengajarkan tentang membuang sampah pada tempatnya, apa yang harus dilakukan saat ada bencana alam, hingga berkesenian.

Dengan metode belajar seperti ini, anak-anak merasa senang dan dapat menikmati pelajaran. Luna, salah satu siswa di PM, bahkan pernah mengatakan bahwa waktu bertemu dengan kakak-kakak pada Minggu sore menjadi waktu yang paling ditunggu.
Dukungan dari Warga

Kegiatan belajar dan mengajar di Program Pemimpin Mengajar ini juga mendapatkan sambutan dari warga sekitar. Hal ini terlihat dari banyaknya orangtua yang ikut mengantar anak-anaknya untuk belajar di PM. Mereka menitipkan kepada para pengajar untuk tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengembangkan moral mereka.

Sambutan dan dukungan serta tawa anak-anak ini menjadi penyemangat mereka untuk terus mengabdikan diri pada bangsa. Seperti halnya pahlawan Indonesia yang pantang menyerah merebut kemerdekaan, tekad generasi pemuda pun tidak boleh kalah untuk membangun bangsa di zaman yang sudah merdeka ini.

Pengirim:

Rio Alfajri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini