Sukses

Facebook Siap Lawan Misinformasi di Pemilu Amerika Serikat

Facebook diminta berbuat lebih banyak untuk menangani berita palsu tentang pemilu di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa media sosial, Facebook telah mengumumkan langkah-langkah untuk memerangi kabar palsu, hoaks, dan misinformasi selama musim pemilu Amerika Serikat 2020. Facebook diminta berbuat lebih banyak untuk menangani berita palsu tentang berbagai topik mulai dari pemungutan suara hingga pandemi virus corona.

Dilansir dari dw.com, Facebok beberapa waktu telah meluncurkan langkah-langkah baru mencegah kesalahan informasi terkait pemilu. Menjelang pemungutan suara 3 November, pengguna mulai melihat label di bawah postingan tentang pemilu yang mengarahkan mereka ke informasi otoritatif tentang topik tersebut.

Peluncuran Pusat Informasi Pemungutan Suara dilakukan ketika Facebook dan platform media sosial lainnya terus menghadapi kritik atas pendekatan mereka yang lemah dalam menangani informasi yang salah tentang pemilu dan topik lainnya. Facebook mendirikan pusat informasi serupa untuk berita terkait virus corona.

Pandemi virus corona, memaksa para pemilih di pemilu Amerika Serikat (AS) mengirimkan surat suara mereka. Presiden Donald Trump telah berulang kali mengkritik pemungutan suara melalui surat.

Ia mengklaim tanpa bukti bahwa praktik tersebut rentan penipuan. Pada Juli 2020 lalu, Facebook mulai menambahkan tautan ke postingan tentang pemungutan suara secara langsung dan melalui surat oleh politisi, termasuk Trump.

"Facebook mengharapkan pusat informasi pemilu bisa menjangkau sekitar 160 juta orang di Amerika Serikat, atau hampir setengah dari total populasi negara itu," kata Kepala Dampak Sosial Perusahaan, Emily Dalton Smith.

Tujuan utama dari informasi tersebut adalah mendaftarkan orang untuk memilih, tambahnya, tetapi informasi yang dilihat orang akan berubah sepanjang musim pemilihan.

"Ini adalah pemilihan yang unik dan musim pemilihan yang unik. Tentu saja kami tidak pernah melalui pemilihan selama pandemi global," kata Smith.

 

(Indah Suci Safitri)

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.