Sukses

Hasil Semifinal Piala Dunia U-17 2023: Bekuk Uzbekistan, Prancis Menanti Pemenang Mali vs Maroko

Prancis melangkah ke semifinal Piala Dunia U-17 2023 usai menaklukkan Uzbekistan 1-0 di Stadion Manahan, Sabtu (25/11/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Prancis melangkah ke semifinal Piala Dunia U-17 2023 usai menaklukkan Uzbekistan 1-0 di Stadion Manahan, Sabtu (25/11/2023). Kemenangan diraih berkat gol telat Ismail Bouneb.

Setelah bermain tanpa gol di babak pertama, laga menuju adu penalti sebelum skor akhirnya pecah. Mathis Lambourde menanduk bola umpan silang, tapi mengenai mistar.

Bola muntah lalu disambar Bouneb untuk membawa Prancis unggul di menit ke-83. Les Bleus kemudian mampu mempertahankan keunggulan di sisa waktu.

Jian Tincres dan kawan-kawan selanjutnya menghadapi pemenang Mali vs Maroko yang baru dimulai pukul 19.00 WIB di tempat yang sama. Sementara semifinal Piala Dunia U-17 2023 lain mempertemukan Jerman dan Argentina.

Susunan Pemain Prancis vs Uzbekistan

Prancis: Paul Argney; Yoram Zague, Joachim Kayi Sanda, Bastien Meupiyou, Nhia Sangui; Ismail Bouneb, Nolan Fero, Saimon Bouabre; Mohamed-Amine Bouchenna, Jian Tincres, Tidiane Diallo

Uzbekistan: Mukhamadyusuf Sobirov; Azizbek Tulkunbekov, Dilshod Abdulaev, Bekhruz Jumatov, Sherzodbek Abdulboriev; Mukhammadali Reimov, Laziz Mirzaev; Yakhyo Urinboev, Ollabergan Karimov, Bekhruz Shukurullaev; Amir Saidov

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Semifinal Lain Piala Dunia U-17 2023

Semifinal Jerman vs Argentina mempertemukan tim yang coba melengkapi koleksi gelar turnamen FIFA. Jerman sebelumnya merebut empat gelar Piala Dunia (1954, 1974, 1990, 2014) dan sekali memenangkan Piala Dunia U-20 (1981).

Sedangkan Argentina menjuarai Piala Dunia 1978, 1986, dan 2022 serta menguasai Piala Dunia U-20 edisi 1979, 1995, 1997, 2001, 2005, dan 2007. Kedua tim sama-sama belum pernah menduduki podium tertinggi di level U-17.

Sudah ada tiga negara yang komplet memiliki trofi ajang FIFA yakni Brasil, Prancis, dan Inggris.

Brasil menjuarai lima edisi Piala Dunia senior atau terbanyak dibanding yang lain. Selecao melakukannya pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Negeri Samba juga menguasai lima ajang Piala Dunia U-20, tepatnya pada 1983, 1985, 1993, 2003, dan 2011.

Sedangkan di Piala Dunia U-17, Brasil menempati podium tertinggi empat kali tahun 1997, 1999, 2003, dan 2019. Pada level ini mereka juga berada di posisi dua kolektor gelar terbanyak di bawah Nigeria (5).

Prancis menjuarai Piala Dunia pada 1998 dan 2018. Mereka juga memenangkan Piala Dunia U-20 (2013) dan Piala Dunia U-17 (2001) masing-masing sekali.

Sementara Inggris memiliki satu trofi di tiga ajang tersebut. Mereka berjaya di Piala Dunia 1966, Piala Dunia U-20 2017, dan Piala Dunia U-17 2017.

3 dari 3 halaman

Jalan Pertandingan Prancis vs Uzbekistan

Prancis yang menyelesaikan fase grup dengan laju sempurna menguasai jalannya pertandingan sejak awal. Berkali-kali Joachim Kayi Sanda dan kawan-kawan berusaha menembus pertahanan Uzbekistan, tetapi masih gagal pada 15 menit pertama.

Prancis berhasil menembus pertahanan Uzbekistan pada menit ke-16. Saat itu, Joan Tincres lolos dari perangkap offside dan membuat kiper Uzbekistan Muhammadyusuf Sobirov keluar dari sarangnya.

Top skor tim dengan tiga gol itu lalu melewati Sobirov dan kemudian melepaskan tendangan ke arah gawang. Namun, sayangnya tendangannya masih dihalau pemain Uzbekistan yang berdiri di dekat gawang.

Di tengah dominasi Prancis, Uzbekistan mencuri peluang. Tim yang mengalahkan Inggris U-17 di babak 16 besar itu mengancam pada menit ke-28 melalui kesempatan tendangan bebas. Namun, sayangnya sepakan yang diambil Sherzodbek Abdulboriev itu masih di atas mistar gawang.

Saat laga memasuki menit-menit tua babak pertama, Prancis memberikan ancaman pada menit ke-42 melalui Tincres yang tendangannya kali ini masih menyamping di sisi kiri gawang Uzbekistan.

Tak ingin ketinggalan, Uzbekistan justru hampir membuka skor jika sundulan Yakhyo Urinboev pada menit ke-45+3 tidak digagalkan oleh Paul Argney. Kedua tim menutup 45 menit pertama dengan skor kaca mata.

Memasuki babak kedua, Prancis yang finis sebagai peringkat ketiga pada edisi Piala Dunia U-17 2019 masih mendominasi permainan. Hasilnya, mereka kembali mampu menghujani gawang Uzbekistan dengan peluang-peluang berbahaya dan pada menit ke-60 ada dua kali tendangan yang gagal membuahkan gol.

Tendangan pertama yang dilesatkan Nhoa Sangui masih ditepis Sobirov dan kemudian berawal dari sepak pojok, Tincres yang mendapatkan peluang untuk kesekian kalinya gagal menceploskan bola ke gawang dari tendangan jarak dekat.

Bertubi-tubi melancarkan serangan akhirnya Prancis mampu membuka keunggulan pada menit ke-83. Berawal dari situasi crossing, pemain pengganti Mathis Lambourde berhasil menanduk bola dengan keras.

Sundulan Lambourde masih membentur tiang gawang. Namun, Ismael Bouneb berdiri di tempat yang tepat untuk menyambut bola muntah sundulan Lambourne untuk membuat skor berubah menjadi 1-0.

Tertinggal di menit-menit akhir laga membuat Uzbekistan sebagai satu-satunya wakil Asia mengerahkan segalanya untuk menyamakan skor. Alhasil, peluang emas tercipta pada menit ke-90+8 ketika Amirbek Saidov berhasil menanduk bola yang sayangnya Argney masih sigap mengamankan bola.

Hingga peluit panjang dibunyikan, Prancis mampu menjaga keunggulan 1-0 untuk melaju ke semifinal menghadapi pemenang duel tim Afrika, Mali U-17 melawan Maroko U-17 yang akan dimainkan pada pukul 19.00 WIB di Stadion Manahan.

Tak hanya melaju ke semifinal, dengan kemenangan tipis melawan Uzbekistan, Les Bleus juga menjadi satu-satunya tim yang gawangnya masih perawan selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini