Sukses

Pep Guardiola Beberkan Alasan Ganti Erling Haaland saat Manchester City Hajar RB Leipzig di Liga Champions

Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengungkap alasan dirinya mengganti Erling Haaland dalam laga kontra RB Leipzig di Liga Champions, meski sang pemain memiliki kontribusi penting di pertandingan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Manchester City baru saja memetik kemenangan telak 7-0 atas RB Leipzig dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2022/2023 yang dihelat di Stadion Etihad pada Rabu (15/3/2023) dini hari WIB.

Erling Haaland menjadi sosok krusial di balik keberhasilan The Citizens melaju ke babak perempat final dengan skor agregat 8-1.

Pesepak bola asal Norwegia mampu menyumbangkan lima gol hanya dalam kurun waktu kurang dari 60 menit. Sementara itu, dua angka lainnya bersumber dari aksi Ilkay Gundogan dan Kevin De Bruyne di paruh kedua.

Menariknya, meski memainkan peran penting di laga melawan Leipzig, Haaland tak dibiarkan bermain penuh waktu oleh sang pelatih. Pep Guardiola memilih untuk menggantinya dengan Julian Alvarez di menit 63.

Keputusan ini sempat mengundang kedongkolan dari kubu Haaland. Pasalnya, eks pemain Borussia Dortmund semula berambisi mencetak double-hattrick bagi City. Malang, impian tersebut kandas usai dirinya ditarik keluar lapangan.

Juru taktik The Citizens pun mengungkap alasan di balik rotasi yang ia lakukan pada Erling Haaland dan Julian Alvares di Liga Champions. Ia mengaku tak ingin anak asuhnya merasa cepat jenuh lantaran berhasil memecahkan seluruh rekor di usia muda.

“Jika dia mencapai titik ini di usia 22 atau 23 tahun, hidupnya bakal membosankan. Dia tak akan punya target lain untuk dicapai di masa depan, entah itu di sini (di klub) maupun di tempat lain. Itu sebabnya saya melakukan pergantian pemain,” tutur Guardiola.

“Dia sudah mencetak lima gol (saat melawan Leipzig). Masalahnya adalah, tiap kali kami gagal membukukan dua sampai tiga gol (dalam suatu pertandingan), dia (Haaland) akan menjadi sasaran kritik. Itulah kenyataannya,” tambah sang pelatih.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Protes Erling Haaland ke Pep Guardiola

Erling Haaland sendiri mengaku sempat menyampaikan protes ringan kepada Guardiola saat diminta keluar lapangan. Pesepak bola berusia 22 tahun mengutarakan ambisinya untuk mencetak double-hattrick bagi City.

Walau begitu, keputusan Guardiola jelas tak berubah. Mantan penggawa Red Bull Salzburg pun sadar ia tak bisa melakukan apapun ketika sang manajer sudah menetapkan pilihannya.

“Saya bilang ke Pep waktu saya ditarik keluar (lapangan) bahwa saya ingin mencetak hattrick ganda (enam gol),” tutur Haaland sembari bergurau kepada BT Sport.

“Akan tetapi, apa yang bisa saya lakukan?” sambungnya selepas pertandingan, seperti dilansir dari Mirror.

3 dari 4 halaman

Erling Haaland Pecahkan Sejumlah Rekor

Pendapat Guardiola memang ada benarnya. Terbukti, Erling Haaland langsung berhasil memecahkan sejumlah rekor lewat lima golnya di laga kontra RB Leipzig.

Pesepak bola kelahiran 21 Juli 2000 itu menjadi pemain tercepat yang mampu mengoleksi 30 gol di Liga Champions. Rekor ini sebelumnya dipegang oleh legenda MU Ruud van Nistelrooy yang berhasil menciptakan 30 gol dalam 34 pertandingan.

Haaland lantas mengambil alih predikat tersebut lantaran dirinya mampu menembus jumlah gol yang sama hanya dengan 25 laga. Adapun pesepak bola asal Norwegia kini tercatat telah mengoleksi total 33 gol di Liga Champions.

Tak hanya itu, bintang City juga menyandang predikat sebagai pemain termuda yang mampu membuat 30 gol di kompetisi sepak bola elite Eropa.

Dengan catatan usia 22 tahun dan 236 hari, mantan penggawa Molde resmi melewati pencapaian bintang Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe.

4 dari 4 halaman

Setara dengan Pencapaian Lionel Messi

Lebih lanjut, Haaland berhasil masuk dalam buku sejarah Liga Champions sebagai salah satu pemain yang mencetak gol paling banyak dalam satu pertandingan.

Torehan lima gol ini membuat Haaland sejajar dengan bintang Lionel Messi serta pemain Brasil Luiz Adriano. Duo penggawa juga tercatat pernah sama-sama melesakkan lima gol saat membela timnya di kompetisi sepak bola elite Eropa.

Sekadar informasi, lima gol Messi di Liga Champions terjadi dalam fase knock out, tepatnya pada 7 Maret 2012 silam. Sementara itu, rekor positif Adriano tercipta saat dirinya tampil di fase grup pada 21 Oktober 2014.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.