Sukses

Kronologi Pembekuan Aset Roman Abramovich dan Imbas yang Mengerikan untuk Chelsea

Pemerintah Inggris akhirnya resmi membekukan aset Roman Abramovich di Chelsea.

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan Chelsea mengarungi kompetisi musim ini tengah menghadapi jalan terjal. Pemerintah Inggris membekukan aset sang pemilik Roman Abramovich sebagai imbas perang Rusia-Ukraina. 

Keputusan ini merupakan tekanan politik yang dilancarkan pemerintah Inggris kepada kaum oligarki Rusia di negaranya atas serangan yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina dua pekan terakhir. 

Abramovich menjadi salah satu sasaran tembak karena dianggap dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Akibat pembekuan ini, rencana penjualan Chelsea pun untuk sementara ditangguhkan.

Pembekuan ini juga memberi dampak yang mengerikan kepada Chelsea. Tim asal London itu terancam jatuh miskin karena sumber-sumber pendanaannya saat ini dikunci. Pembekuan dari pemerintah Inggris membuat Chelsea tidak lagi diizinkan menjual tiket pertandingan kandang dan aksesoris klub. 

Seluruh penonton yang boleh hadir di Stamford Bridge hanyalah pemegang tiket terusan. Pemasukan The Blues juga bakal tergerus akibat pemutusan kontrak sejumlah sponsor kelas kakap. Selain itu, Chelsea juga tidak diizinkan lagi membeli pemain baru dan memperpanjang kontrak pemain lama.

Menurut laporan salah seorang jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, operasional Chelsea untuk sementara masih bisa dijalankan dengan lisensi khusus. Namun rencana penjualan klub terpaksa ditangguhkan. Sanksi ini berlaku sampai 31 Mei 2022 kecuali diperbarui, dihapus atau klub dijual.

Berikut adalah kronologi pembekuan aset Roman Abramovich di Chelsea.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Penyitaan

24 Februari 2022: Rusia resmi melancarkan serangan militer terhadap Ukraina. Perintah perang datang langsung dari Presien Rusia, Vladimir Putin. 

25 Februari 2022: Anggota Parlemen Inggris dari partai buruh, Chris Bryant, meminta agar aset Roman Abramovich di Chelsea dibekukan pemerintah Inggris. Menurutnya, Abramovic salah satu pemberi dukungan finansial bagi pemerintah Rusia dan terlibat pencucian uang serta korupsi.

"Saya punya bocoran dokumen di 2019 dari Home Office yang mengungkapkan soal Abramovich," kata Bryant seperti dikutip Metro.

28 Februari 2022: Roman Abramovich resmi menyerahkan pengelolaan klub Chelsea kepada orang-orang kepercayaannya dari Chelsea Foundation. Mereka terdiri dari Bruce Buck, John Devine, Emma Hayes, Piara Power, Paul Ramos dan Sir Hugh Robertson. Keenam orang ini  akan mengambil keputusan di klub yang biasanya diambil oleh Roman Abramovich.

3 Maret 2022: Roman Abramovich akhirnya buka suara terkait tekanan yang diberikan pemerintah Inggris. Dalam pernyataannya dia sama sekali tidak menyinggung perang Rusia-Ukraina. Namun lewat pengumuman yang disampaikan melalui situs resmi Chelsea itu, Abramovich resmi menyatakan bakal menjual Chelsea demi kebaikan bersama.  

10 Maret 2022: Pemerintah Inggris resmi menyita aset Roman Abramovich di klub Chelsea. Penyitaan ini membuat The Blues dalam bahaya besar dan terancam jatuh miskin. Apa saja imbasnya?

 

3 dari 3 halaman

Dampaknya untuk Chelsea

1. Chelsea dilarang menjual tiket pertandingan dan merchandise klub. 

2. Penonton yang boleh hadir di Stamford Bridge hanyalah pemehang tiket musiman

3. Chelsea tidak diizinkan melakukan pembelian pemain dan perpanjangan kontrak pemain lama

4. Operasional klub masih bisa dijalankan dengan lisensi khusus 

5. Sanksi berlaku hingga 31 Mei 2022 kecuali diperbarui, dihapus atau klub dijual

6. Penjualan klub untuk sementara ditangguhkan dan hanya bisa dilakukan melalui pemerintah Inggris

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.