Sukses

PSSI Diminta Bubarkan Satgas Timnas Indonesia

Satgas Timnas Indonesia dinilai tidak layak untuk dibentuk karena tidak berguna dan memiliki fungsi yang tepat.

Jakarta Mantan manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla tak setuju PSSI membuat  Satuan Tugas (Satgas) untuk skuat Garuda. Mantan manajer Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu secara tersirat meminta agar Satgas dibubarkan saja.

"Saya tak mengenal Satgas Timnas Indonesia di PSSI. Saya tidak semangat dengan adanya satgas. Tak ada gunanya, untuk apa?" ujar Andi.

"Satgas Timnas Indonesia itu dipimpin sama orang yang mengerti sepak bola. Ini oleh pengacara. Buat apa? Siapa dia? Sudahlah. Semua juga sudah tahu bagaimana," kata pria yang karib dipanggil ADS ini merujuk profesi Syarif sebagai pengacara.

ADS menilai keberadaan Satgas Timnas Indonesia bukan untuk menakut-nakuti manajer pelatih Shin Tae-yong. Pria asal Korea Selatan itu pernah diancam Syarif akan dievaluasi apabila tidak kembali ke Tanah Air pada pekan ini.

"Tidak ada urusannya kalau itu. Untuk Shin Tae-yong, paling gampang kalau ada yang merusak kontraknya, dia pergi ke FIFA. Selesai. PSSI seolah-olah saja seperti itu. Satgas Timnas Indonesia tak ada gunanya," imbuh ADS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PSSI Belum Serius

Satgas Timnas Indonesia dibentuk oleh Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, belum lama ini. Satu di antara tujuannya untuk mengevaluasi pelatih dan pemain Timnas Indonesia, termasuk mengenai kontrak kerja.

"Bubar saja Satgas Timnas Indonesia. Sudah ngaco. Sudah tidak benar. Tidak sesuai dengan aturan organisasi," imbuh ADS.

"Saya anggap PSSI belum serius betul menangani Timnas Indonesia. Sekarang tidak perlu ribut. Harusnya sudah masuk fase latihan. Hierarki organisasi tak seperti itu. Urus Timnas Indonesia tak mudah," ucap ADS mengakhiri.

Disadur dari Bola.com (Muhamad Adiyaksa/Benediktus G, published 27/6/2020)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.