Sukses

Muhammad Febriansyah, Tantang Risiko demi Prestasi

Feri bersama pembalap AHRT lainnha, Tommy Salim, sukses menempati posisi ke-4 di ajang Suzuka 4 Hours 2018 di Sirkuit Suzuka, Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Menunggangi motor dengan kecepatan tinggi, apalagi di lintasan balap, tentu membutuhkan nyali tinggi. Jadi, sangat wajar jika seorang pembalap punya keberanian yang sangat luar biasa.

Namun, anggapan itu ternyata tak semuanya benar. Pembalap binaan Astra Honda Racing Team (AHRT), Muhammad Febriansyah mengaku selalu saja dihantui rasa was-was dan takut.

"Tapi, ya memang kalau sudah di atas motor dan arena balapan...semua rasa itu hilang," kata pembalap kelahiran 19 Februari 1999 ini.

Pembalap asal Kalimantan ini, menjelaskan keluarga, termasuk pacarnya, juga selalu merasakan hal yang sama. Namun, setelah dijelaskan bahwa karier yang digelutinya ini, memang penuh risiko, akhirnya mereka bisa memahaminya.

"Saya katakan bahwa hidup itu penuh risiko. Mereka pun selalu mendoakan dan mendukung saya," kata putra pasangan A.Kifli dan Y. Asfiati SE ini.

Dukungan keluarga memang selama ini jadi penopang karier mahasiswa semester dua ini. Feri -- panggilan akrab Febriansyah -- kenal balapan dari ayahnya. Awal kesukaannya di dunia balap motor ini, karena sering diajak-ajak orang tuanya.

Setelah sederet prestasi diraihnya, Feri pun meningkatkan kemahirannya membalap ke jenjang yang lebih tinggi. Tentu saja, ia sangat berharap bisa tampil seperti pembalap idolanya di MotoGP.

"Favorit saya Marc Marquez dan Valentino Rossi," katanya.

"Saya suka Marquez karena ambisi dan semangatnya. Sedangkan, Rossi karena keteladanannya," ujar penyuka klub raksasa Spanyol, Barcelona ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sukses di Suzuka 4 Hours

Sebelumnya, Feri bersama pembalap AHRT lainnha, Tommy Salim, sukses menempati posisi ke-4 di ajang Suzuka 4 Hours 2018 di Sirkuit Suzuka, Jepang. Pada balapan, Sabtu 28 Juli 2018 lalu, mereka mencatat waktu terbaik 2:24.923.

Pencapaian ini merupakan hasil positif yang membanggakan mengingat keduanya baru pertama kali turun di ajang ini.

Meski begitu bagi Feri--panggilan akrab Febriansyah--hasil ini tetap saja kurang memuaskan. Pasalnya, ada beberapa faktor yang membuat dia gagal naik podium.

3 dari 3 halaman

Prestasi

2016: - Champion Honda Dream Cup 150 / One Make Race Honda CBR150RR.- 3rd positioning Asian Dream Cup- Runner-up Suzuka 2 Hour Asia Dream Cup (with Broc Person)

2015: - Runner-up HDC 6 (cub standard 110cc One Make Race Honda)- 6th positioning Asia Dream Cup- 3rd positioning Suzuka 2 Hours Asia Dream Cup (with Yoga Dio)

2013: Runner up One Make Race Honda CB150R / Astra Honda Racing School.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.