Sukses

Lorenzo dan Karma Persekongkolan Rossi di Mugello

Rossi gigit jari di MotoGP Mugello karena gagal finis.

Liputan6.com, Mugello - Jelang bergulirnya MotoGP Mugello, perang urat syaraf dilancarkan Jorge Lorenzo. Pembalap asal Spanyol ini menuding jika Valentino Rossi dan Maverick Vinales sudah bersekongkol saat sesi kualifikasi digelar pada Sabtu (21/5/2016).

Baca Juga

  • Rossi Bicara Pole di Mugello dan Tudingan Lorenzo
  • Sihir Messi dan Tangisan Suarez
  • Rio Haryanto Bicara Pembayaran Utang kepada Manor Racing

Saat itu, Vinales tampak bakal mendapatkan pole ketika sesi kualifikasi tinggal menyisakan beberapa menit lagi. Namun terjadi aksi 'Tow' (istilah motoGP untuk gambarkan melambat) dari Vinales.

Di sinilah, Rossi 'curi' waktu terbaik sehingga membuat dirinya rebut pole positions di Mugello. "Saya juga pernah lakukan tow tapi cuma sekali. Kalau sudah berkali-kali, itu artinya bukan kebetulan," ujar Lorenzo usai sesi kualifikasi.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez pun memanaskan suasana. Dia mengatakan seperti mengendus adanya strategi khusus yang dilancarkan Rossi dan Vinales.

"Ya saya melihat aksi mereka. Saya melihat Vinales melambat untuk Rossi. Sepertinya mereka sudah bicara dan rancang ini. Pada akhirnya, semua orang punya strategi masing-masing," kata Marquez.

Valentino Rossi tertawa bareng Maverick Vinales usai rebut pole (JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP)

Rossi sendiri menanggapi santai tudingan Lorenzo itu. Dia mengatakan hanya menjalankan tugasnya sebagai pembalap yaitu melakukan yang terbaik di trek.

"Saya pikir Vinales tak begitu suka ketika saya mengintai dia dari belakang. Soalnya jika saya tak rebut waktu lap ini, dia yang rebut pole. Pada akhirnya, benar dia sudah membantu saya," ujar Rossi.

Tak Berguna

Pada akhirnya, pole ini tak begitu bermanfaat bagi Rossi. Alih-alih ingin persembahkan kemenangan untuk fans di rumah sendiri, Rossi malah menanggung malu karena motornya mengeluarkan asap karena kendala di mesin motor YZRM1 yang dikendarainya.

Apakah ini karma karena Rossi sudah bersekongkol dengan Vinales?

"Apa yang bisa saya katakan? Sulit untuk mengatakan sesuatu. Ini memalukan, selalu memalukan ketika Anda mengalami masalah teknis di balapan," ujar Rossi seperti dikutip crash.

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengalami kerusakan mesin pada lap ke-8 balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (22/5/2016). (Bola.com/Twitter/Crashnet)

Rossi merasa hancur dengan kegagalan ini. Momen yang sudah ditunggu selama 8 tahun sejak 2008 seakan terbakar menjadi asap.

"Kemenangan di sini bukan sekadar target, salah satu mimpi saya di 10 tahun terakhir. Soalnya, kemenangan terakhir terjadi 2008 lalu," ujar Rossi.

Lorenzo sendiri membuktikan ketangguhannya di Mugello. Di empat tahun terakhir, Lorenzo berhasil jadi juara di kandang Rossi ini. Hanya Marquez saja yang kalahkan Lorenzo pada MotoGP Mugello 2014.

Di musim itu, Lorenzo hanya bisa berada di posisi dua dengan selisih waktu 0,121 detik saja dari Marquez. Baby Alien, julukan Marquez, memang sedang jaya-jayanya saat itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Laten

Apa yang terjadi kepada motor Rossi sebenarnya sudah terendus di sesi pemanasan MotoGP Mugello. Motor Lorenzo pun diketahui berasap karena mengalami masalah di mesin.

Dikhawatirkan, ini menjadi ancaman laten bagi Yamaha. Di saat mesin tak bisa diotak-atik, maka kelemahan di desain mesin bisa membuat Rossi atau Lorenzo terkendala di balapan berikutnya.

"Ya ada persamaan masalah di mesin motor saya dan Lorenzo. Perbedaannya, Lorenzo alami itu di sesi pemanasan, sedangkan saya di balapan," kata Rossi.

Modifikasi mesin diizinkan jika ada kesepakatan resmi antar tim pabrikan pemasok mesin. Itu pun dilakukan bukan untuk mengangkat performa mesin, tapi demi keselamatan.

Menengok ke masa-masa sebelumnya, itu belum pernah terjadi di MotoGP. Misalkan salah satu bagian mesin diganti, tapi pergantian itu malah meningkatkan performa mesin, ini jelas dilarang.

Asosiasi pabrikan pemasok mesin (MSMA) bisa saja setuju asalkan Yamaha mau menurunkan putaran mesin (RPM) saat penggantian spare part dilakukan. Sesuatu yang mustahil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini