Sukses

5 Fakta Menarik Piala Gubernur Kaltim 2016

Piala Gubernur Kaltim 2016 akhirnya sampai pada partai pamungkasnya. Final PGK bakal digelar pada Minggu (13/3) sore.

Liputan6.com, Samarinda - Turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016 akan segera berakhir. Dua tim terbaik Madura United dan Pusamania Borneo FC akan bentrok di laga pamungkas, Minggu (13/3/2016) pukul 19.00 WB di Stadion Utama Kaltim, Palaran, Samarinda.

Baca Juga

  • Tim Transisi Undang Klub ISL Bahas Program Kerja
  • Rossi Akui Kalah dari Rio yang Didukung Rakyat Indonesia
  • Putusan MA Buka Peluang ISL Kembali Bergulir

Pertemuan kedua tim ini menjadi yang pertama di ajang manapun. PBFC yang baru berulang tahun kedua, punya misi menggondol gelar juara sebagai kado terindah mereka.

Namun, Madura United tak bisa diremehkan. Klub yang diisi mantan pemain Persipasi Bandung Raya (PBR) tersebut belum pernah kalah baik di waktu normal maupun takluk di babak adu penalti.

Berbagai fakta menarik juga tercipta dari turnamen yang digelar sejak 27 Februari lalu itu. Mulai dari pencetak gol terbanyak hingga serba-serbi kostum yang dipakai peserta Piala Gubernur Kaltim.

Berikut lima fakta menarik jelang laga final Piala Gubernur Kaltim 2016.

1. Tak ada juara bertahan

Sejak awal 2015 hingga kompetisi ISL dan Divisi Utama dihentikan, ada empat turnamen berskala nasional yang telah digelar. Turnamen tersebut adalah SCM Cup 2015, Piala Presiden 2015, Jenderal Sudirman Cup, hingga Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016.

Arema Cronus menjadi juara pada SCM Cup 2015 kala masih diasuh mendiang pelatih Suharno. Sayang, Singo Edan gagal mengulang prestasi ketika bermain di Piala Presiden 2015.

Usai Persib Bandung keluar sebagai juara Piala Presiden, mereka malah keok di fase grup Piala Jenderal Sudirman (PJS). Tim-tim juara tersebut seperti kehilangan stabilitas dari turnamen ke turnamen.

Seperti kutukan, Mitra Kukar yang mengalahkan Semen Padang di final Jenderal Sudirman Cup juga tak mampu berbuat banyak di Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016. Naga Mekes malah menjadi tim juru kunci karena hanya mengoleksi satu poin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Pencetak gol

Penyerang Sriwijaya FC Alberto Goncalves Da Costa masih menjadi top scorer sementara turnamen dengan koleksi 5 gol. Di bawahnya ada Herman Dzumafo, striker Persela Lamongan.

Sriwijaya memang tak lolos ke final, tapi tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut masih bermain untuk memperebutkan posisi tempat ketiga melawan Arema Cronus.

Daftar pencetak gol:

5 - Alberto Goncalves (SFC)
4 - Herman Dzumafo (Persela)
3- Esteban Viscarra (Arema), Wawan Febriyanto (PS TNI), Rudy Widodo (Surabaya United), Fabiano Beltrame (Madura United)
2 - Edilson Tavarez (PBFC), Pablo Rodrigues (Madura United), Emile Mbamba, Otavio Dutra (Surabaya United), Boakay Foday, Reza Ardiansyah (Persiba).

3 dari 4 halaman

3. Pergantian kostum

3. Pergantian kostum di babak kedua

Saat melakoni partai semifinal melawan Surabaya United, PBFC bertindak sebagai tim tamu. Pesut Etam sengaja mengganti kostum mereka dengan jersey tandang terbaru.

Tak ada tim yang mengganti kostum tanding mereka dalam semifinal berformat trofeo ini. Mungkin PBFC mencari momen yang tepat untuk mengenalkan jersey buatan apparel lokal Salvo tersebut.

"Jersey kita bercorak ABRI (tentara) ini bikin pemain tampil layaknya tentara yang berjuang di medan pertempuran, kita tampil habis-habisan di lapangan, istimewa," ujar bek senior Leonard Tupamahu seperti yang dikutip dari laman resmi klub.

4 dari 4 halaman

4. Dominasi Tim Jawa Timur

Ada tiga tim Jawa Timur yang lolos ke babak semifinal, yakni Arema Cronus, Madura United dan Surabaya United. Ini kali pertama mereka berebut tiket ke partai final.

Arema Cronus malah harus meladeni Madura United di babak 1x45 menit terakhir semifinal yang berformat trofeo itu. Sayang, setelah imbang 0-0, Singo Edan kalah di babak adu penalti dengan skor 1-4.

5. Pertemuan pertama

Keduanya merupakan tim baru di kancang sepak bola Indonesia. Pada 7 Maret 2016, PBFC baru merayakan ulang tahun kedua mereka.

Madura United malah 'jelmaan' Persipasi Bandung Raya (PBR) yang diakusisi oleh Achsanul Qosasih, mantan manajer Persepam Madura United Januari bulan lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.