Sukses

Mantan Presiden FIGC: Scudetto Juventus 1998 Rekayasa!

Seperti apa komentar dari mantan presiden FIGC terkait kesuksesan Juventus?

Liputan6.com, Roma - Mantan Presiden FIGC Franco Carraro mengatakan Scudetto yang didapatkan Juventus di tahun 1998 sudah direkayasa dan berbicara soal Calciopoli.

Mahkamah Agung Italia akhirnya memberikan keputusan final terkait skandal itu pekan ini pasca Calciopoli sudah berusia sembilan tahun. Dalam keputusannya, pihak pengadilan memutuskan tuduhan yang diberikan kepada para tersangka akhirnya dihapuskan dan kasus dinyatakan sudah kadaluarsa.

"Pandangan saya terhadap Calciopoli kompleks. Apakah ada kejanggalan saat kejadian itu berlangsung? Pihak pengadilan mengatakan ada dan kita harus mendukung keputusan tersebut.

"Tidak seperti yang terjadi di tahun 1998, Juventus punya tim terkuat yang bisa memenangkan dua gelar Liga di musim Calciopoli terjadi dan mereka mendapatkannya di lapangan, bukan karena adanya bantuan dari pihak lain," ucapnya kepada La Repubblica.

"Mengatakan seperti itu, terjadi banyak peristiwa yang tidak sesuai. Di tahun 1998? Tolonglah, bagi saya itu adalah satu-satunya kompetisi yang direkayasa untuk membantu Juventus. Masih ingat bagaimana kala itu Ronaldo yang memperkuat Inter tak diberi penalti?," tambah pria yang mundur dari jabatannya sebagai konsekuensi Calciopoli terjadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selamatkan Lazio

Dalam satu sidang Calcipoli, sempat ada bukti rekaman telepon dari Carraro yang mengatakan kalau Lazio harus diselamatkan dari zona degradasi. Di musim tersebut, Biancocelesti mengakhiri musim di posisi 16 tapi pria 75 tahun itu menyebut pembicaraannya disikapi di luar konteks.

"Rekaman telepon saya di laga Lazio-Brescia didengarkan sepenuhnya karena setelah saya mengatakan itu, saya berkata 'Jika Brescia adalah tim yang paling kuat, mereka menang."

"Saya ingin menjaga Federasi dari kecurigaan terlibat dalam skandal. Saya mundur karena saya membuat berbagai kesalahan terkait kebijakan olahraga. Kehadiran saya di FIGC membuat insitusi kian lemah, jadi meski tak ada orang yang meminta saya mundur, maka saya tetap melakukannya." 

Baca juga:

6 Dinasti Ayah dan Anak yang Menjadi Pesepak Bola

Carrick: Pahlawan Kemenangan Setan Merah Sesungguhnya

Diego Costa Belum Mengukir Cerita Bersama Timnas Spanyol

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.