Sukses

Kadin: Tol Atas Laut Pantura Tak Bermanfaat

"Sudah ada Trans Jawa, double track, mahal bangun jalur ganda itu. Investasi infrastruktur darat sudahlah,"

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pembangunan jalan tol atas laut di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) yang direncanakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kurang bermanfaat.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog, Natsir Mansyur justru menilai pembangunan pelabuhan dan penambahan kapal laut justru lebih mendesak dibandingkan proyek ambisius tol atas laut Pantura.

"Sudah ada Trans Jawa, double track, mahal bangun jalur ganda itu. Investasi infrastruktur darat sudahlah, kita negara maritim lebih baik bangun pelabuhan, tambah kapal-kapal itu," ungkapnya saat ditemui disela-sela Pameran Konstruksi Indonesia 2013 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Natsir mengungkapkan pembangunan alat perhubungan di sektor darat kini sudah semakin sulit direalisasikan. Proyek pembangunan senantiasa menghadapi hambatan mulai dari regulasi hingga permasalahan lahan.

"Jangan harap darat lagi, darat mahal, demo lah, belum nanti permasalahan lahan lah, regulasi lama lah, kita kan maritim based jadi bagaimana menghubungkan antar pulau yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Kadin berharap pemerintah justru harus lebih mengutamakan pembangunan konektifitas antar pulau yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pemerintah bisa memberikan dukungan dengan melahirkan kebijakan-kebijakan yang lebih inovasi mengingat pembangunan proyek infrastruktur selama ini cenderung masih bersifat monoton.

"Diperlukan inovasi baru, kalau sekarang masih konvensional, monoton. Jadi kita harus tumbuhkan konektivitas menyambung ekonomi daerah, sehingga kita menciptakan efisiensi nasional," pungkas Natsir. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.