Sukses

Harga Daging Ayam Seharusnya Tak Mahal, Kenapa?

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menilai harga daging ayam seharusnya tidak naik pada saat ini.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menilai harga daging ayam seharusnya tidak naik pada saat ini. Harga daging ayam dinilai seharusnya turun karena membanjirnya produksi dalam negeri.

"Ini sepertinya ada gap, karena harga di peternakan itu sudah turun, tetapi harga penjualan masih tinggi," ujar dia di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2013).

Dia mengatakan, penurunan harga ayam seharusnya sudah terjadi karena masa libur peternak sudah berlangsung menjelang Idul Fitri, selama 2 minggu hingga 20 hari.

Pada saat libur tersebut, telur yang di peternakan dibiarkan saja dan tidak dijual ke pasar karena para pekerja peternakan tengah libur.

Setelah 1 bulan kemudian, telur-telur ini menetas dan sekarang ayam-ayam tersebut membanjiri pasar sehingga seharusnya mendorong harga turun.

"Nah ini sekarang para peternak sedang risau karena pasokan yang banyak. Mereka malah terpaksa menjual dengan harga di bawah harga yang normal," jelas dia.

Maka yang harus diperbaikin, lanjut Bayu, adalah lebih kepada segi produksi dan bukan pada segi perdagangan. "Jadi solusinya ini harusnya lebih ke produksi bukan diperdagangan. Persoalan libur tadi juga kan hak orang untuk libur. Ini terjadi selalu setiap tahun begitu pada sebelum dan setelah Idul Fitri,"  tandas dia. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.