Sukses

The Fed Diprediksi Bakal Mulai Tarik Program Stimulusnya

Keputusan final penarikan program stimulus The Fed) akan segera diumumkan pada pertemuan 17-18 September 2013.

Keputusan final penarikan program stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan segera diumumkan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 September. Kebanyakan negara meyakini The Fed akan benar-benar menarik program stimulusnya dan menghentikan pembelian obligasinya tersebut pada 2014 mendatang.

Seperti dilansari dari The Star Online, Senin (16/9/2013), sejumlah negara yakin The Fed yang tengah bersiap untuk bertemu besok akan mengurangi pembelian obligasi US$ 85 miliar per bulannya guna mendanai bantuan atau kepentingan AS ke negara lain. Selama beberapa bulan terakhir, ketidakpastian spekulasi The Fed tentang program stimulusnya membuat ekonomi di sejumlah negara berkembang kacau balau.

Empat bulan setelah Gubernur The Fed Ben Bernanke mengumumkan bank sentral tersebut mungkin akan melambatkan laju program stimulusnya, kebanyakan pelaku pasar sangat yakin FOMC akan mengabulkan langkah tersebut.

Bernanke juga menyatakan kemungkinan langkah itu dimulai pada akhir Januari tahun depan. Banyak pelaku pasar yakin dia perlu menarik program stimulus The Fed saat ini juga dibandingkan menundanya berbulan-bulan hingga dia lengser dari jabatannya.

Kemungkinan pengurangan dana stimulus dari The Fed membuat sejumlah saham AS anjlok dan membuat suku bunganya meningkat tajam.

Antisipasi juga terjadi di negara-negara berkembang. Banyaknya dana asing yang ditarik keluar membuat nilai tukar mata uang di negara-negara tersebut merosot drastis seperti yang terjadi di Indonesia, India dan Turki.

Ketidakpastian keputusan The Fed ini terus dikabarkan sejak Mei lalu. Setelah itu pada Juni, Bernanke mengumumkan The Fed akan menarik kebijakan stimulusnya jika ekonomi AS terus membaik.

Terakhir pada Agustus, The Fed mengumumkan hasil pertemuan FOMC pada Juli di mana sebagian anggota sepakat untuk segera menarik program stimulusnya. Sementara sebagian kecil lainnya memintah The Fed untuk bersabar  melihat perkembangan data ekonomi AS  terlebih dulu.

Hingga Agustus, tingkat pengangguran AS turun dari 7,3% dari 8,1% dari tahun yang sama sebelumnya. Data tersebut menunjukkan peningkatan yang stabil.

Namun data tersebut juga menunjukkan adanya perlambatan peningkatan lowongan kerja periode Juni-Agustus.

Meski demikian, Kepala Ekonom Moody Analytics Mark Zandi mengatakan, data ekonomi AS akan tetap baik dan The Fed akan segera memulai  perlambatan laju program stimulusnya. (Sis/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini