Sukses

Asyik! Tarif Tiket KA Ekonomi Jarak Jauh Turun Mulai Hari Ini

KAI menjamin penurunan tarif harga takkan mengurangi fasilitas yang tersedia.

Terhitung sejak hari ini, PT Kereta Api Indonesia secara resmi telah menurunkan harga tiket Kereta Api (KA) untuk kelas Ekonomi jarak jauh. Sebelumnya, para penggguna KA Ekonomi jarak jauh ini banyak mengeluh mengingat perusahaan milik pemerintah itu menaikkan harga tiket seiring penambahan fasilitas Air Conditioner (AC) di dalam kereta.

Dengan adanya penurunan tarif ini, PT KAI menjamin tidak ada fasilitas yang dikurangi bagi masyarakat yang biasa menumpang angkutan kereta.

"Ya sesuai PSO, daftar tarif sudah di broadcast sebelumnya, per 1 September 2013,"ungkap Kepala Humas Daerah Operasional I Jakarta, Sukendar Mulya kepada Liputan6.com, Minggu (1/9/2013).

Seperti diketahui, KAI terpaksa menaikkan tarif KA Ekonomi jarak jauh dengan penambahan fasilitas AC dengan alasan tidak adanya dana subsidi dari pemerintah. Namun seiring dengan kebijakan penurunan subsidi PSO untuk KRL Commuter Line, pemerintah akhirnya mengucurkan subsidi PSO untuk kereta ekonomi jarak jauh.

Namun, penurunan tarif kali ini tak berlaku bagi kereta kelas bisnis. "Ya, ini untuk kelas ekonomi (jarak jauh) saja," jelasnya.

KAI memberlakukan penurunan tarif kelas ekonomi sebagai tindak lanjut penandatanganan kontrak public service obligation (PSO) antara Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan, dan Dirut PT KAI Ignasius Jonan, pada 18 Juni lalu.

Saat ini tiket KA Bengawan dan KA Progo jurusan St.Pasar Senen-St.Lempuyanag Yogyakarta dibandrol dengan harga Rp 50.000 dari harga sebelumnya Rp 90.000. Hal serupa juga untuk KA Mataremaja untuk jurusan St.Pasar Senen-St.Malang dari sebelumnya Rp 130.00 saat ini dijual dengan harga Rp 65.000. Selain itu KA Kahuripan jurusan Kediri-Bandung yang semula Rp 100.000 menjadi Rp 50.000, GBM Selatan jurusan St.Pasar Senen-Surabaya yang semula Rp 110.000 menjadi Rp 55.000. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini