Sukses

Rekomendasi Harga Emas 9 Mei 2025, Berpotensi Jadi Kesempatan Beli

Pengamat Emas Ibrahim Assuaibi menilai, koreksi harga emas dapat menjadi kesempatan untuk membeli logam mulia.

OlehTira SantiaDiperbarui 09 Mei 2025, 08:23 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2025, 08:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Perekonomian global saat ini tengah diliputi ketidakpastian akibat berbagai faktor, mulai dari perang dagang antar negara hingga keputusan Bank Sentral Amerika Serikat yang mempertahankan suku bunga.

Pengamat Emas Ibrahim Assuaibi, menilai kondisi ini turut memengaruhi pergerakan harga emas di pasar. Meskipun terdapat potensi penurunan harga emas, koreksi yang terjadi diperkirakan tidak terlalu signifikan, hanya sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000 per gram.

"Kemungkinan besar hanya Rp10.000-Rp15.000 (harga emas turun). Karena tanda-tanda juga-juga Rupiah menguatkan," kata Ibrahim kepada Liputan6.com, Jumat (9/5/2025).

Namun, nilai tukar Rupiah diprediksi akan kembali melemah dalam waktu dekat, terutama pada akhir pekan, yang pada akhirnya akan menahan laju penurunan harga emas.

Kendati demikian, dengan kondisi tersebut, harga logam mulia diperkirakan tetap stabil dan bertahan di atas level Rp1,9 juta per gram. Situasi ini justru menjadi peluang strategis bagi masyarakat untuk mulai mengoleksi logam mulia, baik dalam bentuk emas batangan maupun perhiasan.

"Nah tetapi di hari Jumat (9/5) kemungkinan Rupiah melemah. Melemah mata uang Rupiah ini kemungkinan besar akan menahan laju penurunan harga logam mulia. Sehingga logam mulia masih stabil ya di level di atas Rp1,9 jutaan lah," ujarnya.

Kesempatan Bagi Masyarakat Beli Emas

Dengan kondisi tersebut, harga logam mulia diperkirakan tetap stabil dan bertahan di atas level Rp1,9 juta per gram. Situasi ini justru menjadi peluang strategis bagi masyarakat untuk mulai mengoleksi logam mulia, baik dalam bentuk emas batangan maupun perhiasan.

"Sebenarnya itu kesempatan ya bagi masyarakat untuk membeli logam mulia atau mas perhiasan dalam kondisi saat ini," ujarnya.

Secara prospektif, harga emas diprediksi akan terus meningkat dalam jangka pendek hingga panjang. Pada tahun 2025, harga emas bahkan berpotensi mencapai kisaran USD 3.700 per troy ounce.

"Karena jangka pendek pun juga harga emas di tahun 2025 itu bakal ke USD3.700-an," kata Ibrahim.

 

2 dari 3 halaman

Prospek Cuan

Oleh karena itu, menurut Ibrahim koreksi harga yang terjadi saat ini dapat dimanfaatkan sebagai momen yang tepat untuk membeli, sebelum harga kembali naik seiring perkembangan global dan fluktuasi nilai tukar.

"Sekarang dalam kondisi kayak gini mungkin kalau di Rp1,9 jutaan itu paling bagus kembali untuk masuk (beli). Pada saat terjadi koreksi yaitu kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan pembelian," ujarnya.

"Ada koreksi melakukan pembelian karena secara jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang logam mulia ini masih akan naik. Artinya, masih ada harapan bahwa di tahun 2025 yang sekarang masuk ya kemungkinan besar masih akan mendapatkan cuan," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Melemah

Harga emas memperpanjang koreksi dan turun lebih dari 1% pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025. Koreksi harga emas terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Inggris. Hal ini meningkatkan harapan kesepakatan serupa dengan negara lain.

Mengutip CNBC, Jumat (9/5/2025), harga emas di pasar spot turun 1,7% menjadi USD 3.307,84 per ounce. Harga emas berjangka AS ditutup susut 2,5% menjadi USD 3.306.

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan “terobosan kesepakatan” dalam perdagangan. Tarif 10% untuk barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku. Selain itu, Inggris setuju menurunkan tarif menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses lebih besar ke barang-barang AS.

“Jika kita (juga) berhasil mencapai kesepakatan antara AS dan China, akan ada banyak perlawanan terhadap kenaikan dan emas akan diperdagangkan kembali turun, setidaknya ke USD 3.200,” ujar Senior Market Stragist RJO Futures, Bob Haberkorn.

Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama China pada Sabtu pekan ini di Swiss.

Emas batangan yang secara luas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, telah mencapai beberapa rekor tertinggi sejak Trump pertama kali mengumumkan tarifnya.