Sukses

Ini Pentingnya Pelaku Usaha Pertanian Terapkan Praktik Berkelanjutan

Dokumen Deklarasi Produk Lingkungan (EPD) berfungsi sebagai alat penting dalam memberikan informasi yang transparan dan kredibel mengenai dampak lingkungan suatu produk.

 

Liputan6.com, Jakarta Pandawa Agri Indonesia mengumumkan tonggak penting dalam perjalanan keberlanjutannya dengan berhasil mempublikasikan Environmental Label Tipe 3, sertifikat Deklarasi Produk Lingkungan atau Environmental Product Declaration (EPD) untuk produk andalannya, WEED Solut-ioN®️.

Pencapaian penting ini menggarisbawahi komitmen teguh perusahaan terhadap keberlanjutan dengan mempublikasikan dampak lingkungan dari produknya secara sukarela dalam dokumen EPD.

EPD adalah dokumen terstandarisasi yang diakui secara global yang memuat informasi yang transparan dan terverifikasi mengenai dampak lingkungan suatu produk di seluruh siklus hidupnya.

Dokumen EPD untuk produk WEED Solut-ioN®️ menguraikan dampak produk terhadap lingkungan contohnya dalam hal konsumsi bahan baku, penggunaan energi dan air, timbulan limbah, dan emisi yang dihasilkan. Data ini dihasilkan melalui Penilaian Daur Hidup atau Life Cycle Assessment (LCA) yang dilakukan secara ketat dan telah diverifikasi secara independen oleh pihak ketiga yang diakui secara internasional.

“Kami sangat bangga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat EPD untuk produk basic chemical,” kata CEO Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/5/2024).

WEED Solut-ioN®️ diformulasikan menggunakan bahan-bahan tidak beracun yang berasal dari alam, menawarkan alternatif yang aman dan ramah lingkungan dibandingkan metode pengendalian gulma secara konvensional dengan bahan kimia berbahaya.

Dengan sertifikat EPD, konsumen kini dapat membandingkan dampak lingkungan dari WEED Solut-ioN®️ dengan produk alternatif lainnya, sehingga memungkinkan mereka mengambil keputusan berdasarkan data untuk kegiatan operasional pertanian mereka.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komitmen Terhadap Transparansi

Sertifikat EPD menempatkan Pandawa Agri sebagai pionir dalam solusi pertanian berkelanjutan di Indonesia. Saat ini Pandawa Agri menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menerbitkan EPD untuk kategori produk kimia dasar (basic chemical).

“Sertifikat ini akan membantu pelanggan kami dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan memilih WEED Solut-ioN®️, mereka dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida dan emisi gas rumah kaca (GRK) terkait," lanjut dia.

Dokumen Deklarasi Produk Lingkungan (EPD) berfungsi sebagai alat penting dalam memberikan informasi yang transparan dan kredibel mengenai dampak lingkungan suatu produk sepanjang siklus hidupnya.

 

3 dari 3 halaman

Dampak El Nino, Banyak Petani Rugi di Awal 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024 ini. Namun, lapangan usaha pertanian mengalami kontraksi -3,54 persen.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, mayoritas lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Mulai dari industri pengolahan, pertambangan, hingga perdagangan.

Hanya saja, lapangan usaha sektor pertanian tercatat rugi dengan mengalami kontraksi pada periode Januari-Maret 2024 ini.

"Dari sisi lapangan usaha pada triwulan I-2024 secara year on year, seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha pertanian," kata Amalia dalam Konferensi Pers Rilis Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Gangguan Produksi

Amalia mengatakan, lapangan usaha pertanian terkontraksi sebesar -3,54 persen. Tidak lain, hal ini karena adanya gangguan produksi komoditas pertanian di awal tahun.

"Lapangan usaha pertanian terkontraksi sebesar 3,54 persen disebabkan oleh penurunan produksi komoditas pertanian pada awal tahun 2024," kata dia.

Jika dilihat secara tren, Amalia melihat gangguan produksi tersebut dipengaruhi oleh adanya El Nino yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 2023 lalu.

"Khususnya tanaman pangan karena fenomena El Nino yang berpengaruh pada paruh kedua tahun 2023," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.