Sukses

10 Tahun Agincourt Resources Mewujudkan Keberlanjutan Demi Masa Depan

Selama 10 tahun terakhir, Agincourt Resources telah berkomitmen untuk mewujudkan keberlanjutan melalui berbagai inisiatif yang menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Liputan6.com, Jakarta Industri pertambangan telah lama menjadi sektor yang penting bagi perekonomian global. Namun, dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sering kali menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan pertambangan untuk memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan pemerintah dalam operasional mereka.

Aspek lingkungan adalah salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama dalam industri pertambangan. Perusahaan harus memastikan bahwa kegiatan pertambangan mereka tidak merusak ekosistem, mengurangi kualitas udara dan air, serta mengancam keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, aspek sosial juga sangat penting. Perusahaan pertambangan harus memperhatikan dampak sosial yang ditimbulkan oleh operasional mereka terhadap masyarakat sekitar. Mereka harus memastikan bahwa kegiatan pertambangan tidak merugikan masyarakat lokal, melainkan memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Pengelolaan hubungan dengan masyarakat lokal juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Perusahaan pertambangan harus menjalin dialog dan kemitraan yang baik dengan masyarakat setempat. Ini akan membantu membangun kepercayaan dan meminimalkan konflik yang mungkin timbul.

Upaya untuk memenuhi aspek ESG (Environment, Social & Governance) untuk Pertambangan Berkelanjutan pun terus dilakukan PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Selama 10 tahun terakhir, Agincourt Resources telah berkomitmen untuk mewujudkan keberlanjutan melalui berbagai inisiatif yang menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Perjalanan ini merupakan bukti nyata dari dedikasi perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Manager Environmental PT Agincourt Resources Mahmud Subagya mengatakan cucu perusahaan Grup Astra, Agincourt melakukan implementasi dengan induk usaha Astra. Agincourt mengambil enam aspirasi yang difokuskan pada target 2030.

Enam target adalah menurunkan emisi GRK sampai 30 persen pada 2030, manajemen energi yakni 50% bauran EBT di Grup Astra, manajemen air, manajemen limbah pabrik, keberagaman dan inklusivitas karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

“Yang paling challenging adalah GRK yang dihasilkan oleh bahan bakar. Dulu kami menggunakan 20 generator bahan bakar solar dengan konsumsi 3 juta liter. Kini kami sudah membangun PLTS 2,1 MWp. PLTS masih belum mengkaver energi yang kami butuhkan sehingga konsumsi energi listrik PLN masih besar,” kata Mahmud.

Selain itu, langkah penting yang diambil oleh Agincourt Resources adalah memprioritaskan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi operasional mereka. Dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal, perusahaan ini telah meluncurkan program-program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Program-program ini meliputi pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan ekonomi lokal. Dalam sepuluh tahun terakhir, Agincourt Resources telah berhasil memberikan manfaat nyata bagi ribuan orang di sekitar wilayah operasionalnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Selain itu, Agincourt Resources juga menjunjung tinggi prinsip-prinsip lingkungan yang berkelanjutan. Perusahaan telah mengimplementasikan teknologi-teknologi modern dan praktik-praktik terbaik dalam operasional pertambangan mereka, dengan fokus pada pengurangan dampak lingkungan.

Mereka telah mengadopsi metode penambangan yang bertanggung jawab, seperti rehabilitasi lahan bekas tambang dan pengelolaan limbah yang efektif.

Reklamasi lahan bekas tambang merupakan upaya penting dalam memulihkan lingkungan yang terdampak oleh kegiatan pertambangan. Namun, keberhasilan reklamasi tidak hanya ditentukan oleh teknik-teknik yang digunakan, tetapi juga oleh pemahaman yang mendalam tentang ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar lahan tersebut. Oleh karena itu, studi fenologi menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini.

Fenologi adalah studi tentang fase-fase kehidupan tumbuhan dan hewan serta interaksi mereka dengan faktor lingkungan, seperti perubahan musim. Dalam konteks reklamasi lahan bekas tambang, studi fenologi digunakan untuk memahami siklus hidup tanaman dan hewan yang ada di sekitar area tersebut. Dengan memahami fenologi ini, para ahli dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan reklamasi, seperti penanaman kembali tanaman asli, pemulihan ekosistem, dan reintroduksi spesies yang terancam punah.

Salah satu manfaat utama dari studi fenologi adalah dapat membantu dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Dengan mengetahui fase-fase kehidupan tumbuhan dan hewan, para ahli dapat merencanakan upaya pelestarian yang lebih efektif. Misalnya, jika diketahui bahwa suatu spesies tumbuhan hanya berbunga pada musim tertentu, maka dapat dilakukan penanaman kembali pada waktu yang tepat untuk memastikan keberhasilan reklamasi dan pelestarian spesies tersebut.

Selain itu, studi fenologi juga dapat memberikan informasi penting tentang interaksi antara tumbuhan dan hewan. Beberapa spesies tumbuhan bergantung pada polinator tertentu untuk penyerbukan, sedangkan beberapa spesies hewan bergantung pada tumbuhan tertentu sebagai sumber makanan.

Dengan memahami fenologi ini, para ahli dapat mengidentifikasi hubungan ini dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan kelangsungan hidup kedua spesies tersebut.

Dalam konteks reklamasi lahan bekas tambang, studi fenologi menjadi alat yang sangat berharga dalam mencapai keberhasilan. Dengan memahami fase-fase kehidupan tumbuhan dan hewan serta interaksi mereka dengan lingkungan sekitar, kita dapat merencanakan dan melaksanakan reklamasi dengan lebih efektif.

Selain itu, studi fenologi juga membantu dalam pelestarian keanekaragaman hayati, memastikan bahwa lingkungan yang pulih juga dapat mendukung kehidupan beragam spesies tumbuhan dan hewan.

 

 

3 dari 3 halaman

Konservasi Keanekaragaman Hayati

Di sisi lain, Agincourt Resources, melalui kerjasama dengan Lembaga Ovata Indonesia, akan melepas 1.000 tukik (anak penyu) di Pantai Barat Muara Opu, Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan pada kuartal I 2024. Program ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menjaga keanekaragaman hayati laut dan mendukung pelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya.

“Pelepasan tukik ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati laut dan mendukung pelestarian lingkungan di wilayah sekitar operasional perusahaan. Kami sangat bangga dapat berkolaborasi dengan Lembaga Ovata Indonesia serta bersama dengan masyarakat dan komunitas pecinta alam Tapanuli Selatan berkontribusi melestarikan lingkungan,” kata Deputy General Manager Operations PT Agincourt Resources, Wira Dharma Putra.

“Perlindungan penyu adalah salah satu prioritas kami saat ini karena secara ekologis penyu sangat bermanfaat bagi keseimbangan alam dan kehidupan manusia, dalam hal ini penyu bisa dikatakan sebagai dokter laut. Dengan banyaknya keberadaan penyu di laut, maka akan sehatlah habitat laut karena penyu dapat menjaga keseimbangan mata rantai ekosistem terumbu karang dan amat vital bagi ketersediaan ikan laut. Oleh karena itu, ke depan kami berencana mendukung kegiatan konservasi penyu di Pantai Barat Muara Opu,” ujar Wira.  

Agincourt Resources telah menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi dan peneliti terkemuka dalam mengoptimalkan konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati. Melalui pelepasan tukik, perusahaan berharap dapat menjaga keseimbangan alam dan kehidupan manusia, serta mendukung kegiatan konservasi penyu di Pantai Barat Muara Opu. Pantai ini merupakan tempat peneluran bagi lima dari enam jenis penyu yang ada di Indonesia.

Agincourt Resources juga telah melakukan upaya konservasi lainnya, seperti memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar, riset flora dan fauna, serta restorasi hutan mangrove di Teluk Pandan, Tapanuli Tengah. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Lembaga Ovata Indonesia, pemerintah daerah, dan diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata di Tapanuli Selatan.

Selama 10 tahun terakhir, Agincourt Resources telah memperoleh pengakuan dari berbagai pihak atas dedikasinya dalam mewujudkan keberlanjutan. Mereka telah menerima berbagai penghargaan dan sertifikasi, yang menjadi bukti bahwa upaya mereka telah memberikan dampak positif yang signifikan.

Dalam perjalanan sepuluh tahun ini, Agincourt Resources telah menunjukkan bahwa keberlanjutan bukanlah sekadar kata-kata kosong. Melalui inisiatif-inisiatif yang menginspirasi dan komitmen yang kuat, perusahaan ini telah membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan dapat berjalan seiring dan saling mendukung.

Agincourt Resources adalah contoh nyata bagi perusahaan lain dalam industri ini, bahwa keberlanjutan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.