Sukses

5 Bandara Masih Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ruang

AirNav Indonesia mencatat 2 bandara yang terimbas erupsi Gunung Ruang sudah dinyatakan aman untuk beroperasi kembali. Yakni, ada Bandara Naha, Tahuna (WAMH) telah beroperasi normal dengan nomor NOTAM: C0603/24 NOTAMC C0576/24, yaitu sejak 01 Mei 2024 pukul 12.10 WITA.

Liputan6.com, Jakarta - Dampak erupsi Gunung Ruang masih mengganggu kegiatan penerbangan di sejumlah bandara di sekitar kawasan. Hingga saat ini, penutupan 5 bandara masih dilanjutkan hingga 2 Mei 2024.

Sementara itu, terpantau ada 2 bandara yang sudah mulai beroperasi secara normal. Sejak erupsi, ada 7 bandara yang terdampak dan harus disetop sementara.

"Hari ini tanggal 01 Mei 2024, AirNav Indonesia telah mengeluarkan beberapa NOTAM baru, terkait pembukaan dan perpanjangan penutupan sementara beberapa Bandara di sekitar wilayah Sulawesi," ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Hermana Soegijanto dalam keterangannya, Rabu (1/5/2024).

AirNav memutuskan merilis sejumlah Notice to Airmen (NOTAM) terkait dampak dari erupsi Gunung Ruang. 5 bandara yang penutupannya masih dilanjutkan diantaranya, Bandara Sam Ratulangi, Manado (WAMM), dengan nomor NOTAM: A1160/24 NOTAMR A1148/24, diperpanjang penutupannya mulai 01 Mei 2024 pukul 11.25 WITA sampai 02 Mei 2024 pukul 12.00 WITA (Estimasi).

Lalu, Bandara Sitaro, Siau (WAMO), dengan nomor NOTAM: C0604/24 NOTAMR C0578/24, diperpanjang penutupannya mulai 01 Mei 2024 pukul 12.37 WITA sampai 02 Mei 2024 pukul 12.00 WITA (Estimasi).

Kemudian, Bandara Bolaang Mongondow (WAMI) dengan nomor NOTAM: C0601/24 NOTAMR C0577/24, diperpanjang penutupannya mulai 01 Mei 2024 pukul 12.02 WITA sampai 02 Mei 2024 pukul 12.00 WITA (Estimasi).

Selanjutnya, Bandara Pohuwato (WAFZ) dengan nomor NOTAM: C0602/24 NOTAMR C0581/24, diperpanjang penutupannya mulai 01 Mei 2024 pukul 12.05 WITA sampai 02 Mei 2024 pukul 12.00 WITA (Estimasi)

Serta, Bandara Djalaluddin, Gorontalo (WAMG), dengan 2 nomor NOTAM yaitu: C0599/24 NOTAMR C0585/24 dan NOTAM C0606/24 NOTAMR 0599/24, diperpanjang penutupannya mulai 01 Mei 2024 pukul 09.17 WITA sampai 01 Mei 2024 pukul 24.00 WITA.

2 Bandara Telah Beroperasi

Sementara itu, AirNav Indonesia mencatat 2 bandara yang sudah dinyatakan aman untuk beroperasi kembali. Yakni, ada Bandara Naha, Tahuna (WAMH) telah beroperasi normal dengan nomor NOTAM: C0603/24 NOTAMC C0576/24, yaitu sejak 01 Mei 2024 pukul 12.10 WITA.

Serta, bandara Buol, Pogogul (WAFY) telah beroperasi normal dengan nomor NOTAM: C0607/24 NOTAMC C0587/24, yaitu sejak 01 Mei 2024 pukul 18.03 WITA.

"AirNav Indonesia akan terus memonitor dan bersinergi dengan seluruh stakeholders terkait untuk informasi terupdate dan dampak erupsi Gunung Ruang untuk keselamatan dan keamanan penerbangan," pungkas Hermana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Abu Letusan Gunung Ruang di Indonesia Sampai ke Malaysia

Letusan gunung berapi terpencil di Indonesia memaksa lebih dari setengah lusin bandara ditutup dan abu menyebar hingga ke Malaysia, kata pihak berwenang pada hari Rabu (1/5/2024), sementara pihak berwenang bergegas mengevakuasi ribuan orang karena ketakutan akan tsunami. Demikian seperti dikutip dari AFP.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan peta pada Rabu (1/5) pagi, yang menunjukkan abu vulkanik telah mencapai Malaysia bagian timur di pulau Kalimantan, wilayah yang negara itu bagi dengan Indonesia dan Brunei.

Penyebaran abu vulkanik tersebut memaksa tujuh bandara ditutup, yang terbesar di ibu kota provinsi Manado dan kota Gorontalo, menurut pemberitahuan dari penyedia pengatur lalu lintas udara milik negara, AirNav Indonesia.

Julius Ramopolii, kepala pos pemantauan Gunung Ruang, mengatakan gunung berapi tersebut masih mengepulkan abu dan asap di atas kawah pada Rabu (1/5) pagi.

"Gunung berapi tersebut terlihat jelas, terlihat kepulan asap berwarna abu-abu dan tebal, serta mencapai ketinggian 500-700 meter (2.300 kaki) di atas kawah," ujar Julius dalam keterangannya.

Julius mengatakan tingkat kewaspadaan tetap berada pada tingkat tertinggi dari sistem empat tingkat dan meminta penduduk setempat untuk tetap berada di luar zona pengecualian tujuh kilometer.

Kekhawatiran akan tsunami dipengaruhi oleh pengalaman baru-baru ini.

Adapun sebelumnya, Kawah Gunung Anak Krakatau, antara pulau Jawa dan Sumatra, juga sebagian runtuh pada tahun 2018 ketika letusan besar menyebabkan bongkahan besar gunung berapi tersebut meluncur ke laut, memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai ribuan lainnya.

Indonesia, negara kepulauan yang luas, sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik karena posisinya di jalur "Cincin Api" Pasifik.

3 dari 3 halaman

Saksi Mata Letusan Dahsat Gunung Ruang

Gunung Ruang meletus tiga kali pada hari Selasa (30/4), memuntahkan lava dan abu lebih dari lima kilometer (tiga mil) ke langit dan memaksa pihak berwenang mengeluarkan perintah evakuasi bagi 12.000 penduduk setempat.

Sebuah kapal penyelamat dan kapal perang dikerahkan untuk membantu memindahkan ribuan orang dari pulau tetangga Tagulandang ke utara ke Pulau Siau karena ada peringatan tentang bagian gunung berapi yang jatuh ke laut yang berpotensi menyebabkan tsunami.

Rosalin Salindeho, seorang warga Tagulandang berusia 95 tahun di wilayah terluar Indonesia di Provinsi Sulawesi Utara, menceritakan ketakutannya ketika Ruang meletus setelah tiba di Siau.

"Gunungnya meletus. Wah dahsyat sekali. Terjadi hujan batu. Dua kali. Yang kedua dahsyat sekali, bahkan rumah-rumah yang jauh juga ikut kena," ujarnya.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini