Sukses

Baterai Produksi Dalam Negeri Bisa Turunkan Harga Mobil Listrik 30%

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dengan memproduksi baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) di dalam negeri, maka bisa mengurangi harga kendaraan tersebut hingga 30 persen.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dengan memproduksi baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) di dalam negeri, maka bisa mengurangi harga kendaraan tersebut hingga 30 persen.

"Saya kira akan ada penurunan 20-30 persen dari harga mobil EV (mobil listrik)," kata Menperin Agus dikutip dari Antara, Kamis (31/3/2024).

Dirinya mengatakan secara komponen, harga baterai mobil listrik cukup mahal karena berkisar 40-50 persen dari total harga mobil listrik yang dijual.

Dengan demikian, dengan memproduksi baterai dalam negeri, secara langsung dapat memangkas harga jual mobil ramah lingkungan tersebut.

Lebih lanjut, Menperin mengatakan selain dapat memotong harga jual dari mobil listrik, dengan memproduksi baterai produksi dalam negeri juga turut meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Hal tersebut, menurutnya, dapat menaikkan minat investor untuk mau berinvestasi di Indonesia.

"Kalau baterainya sudah kita produksi, industri dalam negerinya sudah memproduksi baterai, nanti yang pertama nilai TKDN kita akan semakin tinggi, insya Allah nanti akan justru menarik investasi-investasi," ujarnya.

Sebelumnya, Menperin mengatakan perusahaan mobil asal Prancis yakni Renault dan perusahaan mobil asal Vietnam yakni VinFast siap melakukan investasi di Indonesia.

Menurutnya, pihaknya sudah melakukan pembicaraan yang serius dengan kedua perusahaan tersebut yang menyatakan berkomitmen untuk berinvestasi guna meningkatkan ekosistem EV di tanah air.

Ia mengatakan pembangunan pabrik mobil listrik di dalam negeri dibutuhkan untuk mencapai target serapan pasar kendaraan, serta agar Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.

Industri otomotif di dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi sembilan juta unit sepeda motor listrik roda dua dan tiga, serta 600 ribu unit mobil dan bus listrik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Cuma VinFast, Renault Siap Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia

Indonesia akan kembali kedatangan investor kendaraan listrik. Setelah produsen mobil Vietnam VinFast, perusahaan mobil asal Prancis yakni Renault dikabarkan siap berinvestasi kendaraan listrik di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menurut Menperin, kedua perusahaan tersebut telah menyatakan berkomitmen untuk berinvestasi guna meningkatkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

"(Produsen) Eropa kita di Prancis ada Renault. Renault juga kita sudah ketemu dan mereka sudah siap untuk melakukan investasi EV di Indonesia," kata Agus dikutip Jumat (29/3/2024).

Khusus untuk VinFast, kata Menperin, saat ini produsen otomotif Vietnam tersebut tengah mencari lahan untuk pembangunan pabriknya di Tanah Air.

"Sekarang sedang mencari lahan untuk VinFast," lanjut Menperin.

Agus juga memastikan bahwa pemerintah siap menggelontorkan insentif bagi keduanya agar mau berinvestasi dan masuk ke pasar Indonesia. 

"Mereka minta agar bisa memasukkan beberapa produk jenis yang sama, tapi mereka diberikan kesempatan untuk tes pasar. Jadi, insentif sudah nggak ada lagi yang mereka minta, karena yang diminta sudah ada semua di kebijakan," ujarnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Perkembangan Investasi Mobil Listrik

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan telah mendiskusikan beberapa hal terkait perkembangan investasi mobil listrik di Indonesia dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Perkembangan investasi mobil listrik ini salah satunya dari produsen asal Vietnam, Vinfast.

"Ada beberapa (diskusi) mengenai investasi VinFast, mengenai persiapan kunjungan presiden ke beberapa pabrik dan lain-lain,” ungkap Menperin Agus Gumiwang kepada media  di Istana Negara, dikutip Senin (18/2/2024).

"Vinfast sempat dikunjungi di IIMS. Mereka sudah komitmen dan sedang cari lahan (untuk pabrik) di sini,” katanya.

Terkait waktu pembangunan dan nilai investasi, Menperin Agus menyebutkan, hal itu akan terwujud begitu lahan untuk pabrik telah tersedia.

"Kita sedang matching kawasan industri dengan mereka ada beberapa target kawasan industri. Tahun ini akan mulai konstruksi,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Skema Investasi

Namun, Menperin Agus juga menambahkan, Pemerintah perlu melihat skema investasi Vinfast terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas juga beli mobil listriknya, serta pengenalan pasar.

Terkait kunjungan Presiden Jokowi ke pabrik mobil listrik lainnya, Menperin menjawab; “Masih dibahas, masih ada beberapa opsi”.

Selain itu, Menperin juga membocorkan potensi lokasi potensial untun pabrik mobil listrik Vinfast di Indonesia.

"Batang salah satunya, juga Karawang,” ungkap Menperin Agus Gumiwang.

Tak hanya Vinfast, Menperin juga sedikit membocorkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah melakukan komunikasi dengan perusahaan otomotif Eropa terkait potensi investasi mobil listrik di Indonesia.

"Perusahaan (mobil listrik) Eropa yang saya tahu satu perusahaan tapi bukan BMW. Tapi semoga komunikasi pak Airlangga menuju ke situ,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini