Sukses

Diresmikan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bendungan Lolak Sulawesi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Rasio sungai Indonesia yang mencapai 4.400 masih sangat timpang dengan jumlah bendungan yang baru sebanyak 292. Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN untuk memperbanyak bendungan di sungai-sungai Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Bendungan Lolak, di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Misalnya dari sisi pariwisata.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Bendungan Lolak, di Bolaang Mongondow. Pengerjaan bendungan ditangani oleh Kementerian PUPR dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP).

"Harapan kita, bendungan ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bolaang Mongondow dan mendorong akselerasi pemerataan ekonomi benar-benar dapat terjadi," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).

Dia menjelaskan, Bendungan Lolak seluas 371,32 hektare dan luas area genangan sejumlah 101 hektare dapat memberikan manfaat dengan penyediaan air irigasi untuk daerah pertanian seluas 2.214 hektare. Dia berharap hal ini mampu meningkatkan produktivitas padi di daerah lumbung beras di Sulut tersebut.

"Berdasarkan data yang ada, bendungan ini juga diharapkan menyediakan sumber air baku dengan kapasitas 500 liter per detik dan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW serta sebagai pengendali banjir yang dapat mereduksi debit banjir hingga 12 persen," tutur Erick.

Erick menyampaikan, rasio sungai Indonesia yang mencapai 4.400 masih sangat timpang dengan jumlah bendungan yang baru sebanyak 292. Erick menegaskan komitmen BUMN untuk memperbanyak bendungan di sungai-sungai Indonesia.

"Alhamdulillah, BUMN-BUMN mampu mengemban penugasan dari pemerintah dengan sangat baik dalam penyelesaian bendungan," ucap Erick.

Erick mengapresiasi keberhasilan PT PP (Persero) yang mampu mewujudkan pembangunan bendungan yang mulai dikerjakan pada 2015. Erick mengatakan PT PP bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menuntaskan infrastruktur fisik bendungan pada pada akhir 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Resmikan Bendungan Lolak

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) yang telah dibangun sejak tahun 2015.

Sebagai bendungan kedua di Sulut setelah Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara. Bendungan Lolak ini memiliki luas genangan seluas 101,75 hektare, dengan panjang 604,5 meter, diperkirakan dapat mengairi 6.950 hektare sawah di lumbung padi terbesar di daerah tersebut.

Selain itu, bendungan itu juga mampu menyediakan air baku 500 liter per detik, mereduksi banjir sebesar 29,42 persen serta menjadi sarana Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 2,43 MegaWatt.

 

3 dari 3 halaman

AHY Ikut Hadir

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat, (23/2/2024) besok.

“Saya mendapatkan undangan untuk menghadiri peresmian Bendungan Lolak, itu di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, jaraknya dari Manado sekitar lima jam jalan darat,” kata AHY kepada awak media, Kamis, (22/2/2024).

Selain mendampingi Jokowi, AHY juga akan menyerahkan beberapa sertifikat sembari mendengarkan masukan langsung dari masyarakat.

"Saya juga merencanakan untuk menyerahkan sertifikat ya. Kita upayakan menyerahkan sertifikat. Mumpung lagi di sana tentu ada yang bisa segera kita serahkan sehingga saya juga bisa berdialog dengan masyarakat,” kata dia.

“Sambil terus belanja masalah apa lagi yang kira-kira bisa kita lakukan dari pusat dan tentunya turunannya di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota. Kira-kira itu,” tambahnya.

AHY juga mengatakan ingin meninjau langsung kantor-kantor Kementerian ATR/BPN yang ada di daerah. Hal itu dilakukan untuk memastikan pelayanan persoalan pertahanan di daerah terlayani dengan baik.

“Ini juga mungkin menjadi perjalanan dinas pertama saya sebagai Menteri ATR. Jadi pasti ada harapan saya untuk melihat secara langsung, karena kita punya struktur di provinsi, di tingkat kabupaten kota. Kalau bisa nanti pertama mengunjungi salah satu kantor yang melayani urusan pertanahan bagi masyarakat di sana,” jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini