Sukses

Resmikan Kampung Nelayan Modern Pulau Pasaran Lampung, KKP Dorong Hilirisasi Ikan Teri

Kampung Nelayan Modern sebagai program yang mentransformasikan ruang hidup dan ruang sosial masyarakat menjadi lebih produktif dan mandiri.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong hilirisasi ikan teri di berbagai daerah. Terbaru, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo meresmikan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Pulau Pasaran, Lampung sebagai sentra hilirisasi ikan teri.

Pulau Pasaran dihuni sekitar 1.500 penduduk dengan pekerjaan utama di bidang usaha perikanan terutama pengolahan ikan teri.

"Hampir 100% masyarakat bekerja di bidang perikanan terutama pengolahan teri. Jadi sudah semestinya KKP hadir disini dalam rangka memperkuat hilirisasi sesuai dengan potensi Pulau Pasaran," Budi dalam keterangan tertulis, Senin (12/2/2024).

Kampung Nelayan Modern sebagai program yang mentransformasikan ruang hidup dan ruang sosial masyarakat menjadi lebih produktif dan mandiri. Seluruh dimensi tersebut ditata melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas masyarakat dengan penerapan social engineering.

Karenanya, pada tahun 2023 KKP telah membangun beberapa sarana dan prasarana perikanan dan pendukungnya seperti pembangunan 9 unit kios nelayan, 1 unit sentra kuliner ikan, 1 unit gedung beku portabel suhu chilling kapasitas 10 ton. Kemudian 1 unit rumah pengering ikan higienis kapasitas 500 kg, 1 unit kendaraan berefrigerasi, 4 unit motor roda tiga Tossa, pembuatan gapura, perbaikan jalan umum sekitar 2,4 km, rehabilitasi 1 unit balai pertemuan nelayan, dan 7 titik penerangan jalan umum.

Dalam kesempatan tersebut, Budi juga menggandeng eksportir teri dan juga perusahaan makanan lainnya yang diharapkan dapat menjadi off taker bagi pengolah teri Pulau Pasaran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memperluas Akses Pasar

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengapresiasi keberpihakan KKP kepada masyarakat Pulau Pasaran. "Keberadaan off taker diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai tambah dan memperluas akses pasar, baik domestik maupun ekspor," katanya. 

Menurutnya, komitmen tersebut terlihat dari pembagunan Kalamo di wilayah yang menjadi gerbang Pulau Sumatera tersebut.

"Saya bersukur aspirasi masyarakat yang kita bahas di Komisi IV tertunaikan dengan hadirnya Kalamo (Pulau Pasaran) ini. Mari kita jaga dan rawat bersama," tutur Sudin yang turut hadir di peresmian Kalamo.

Senada, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi berharap keberadaan Kalamo di Pulau Pasaran bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat pesisir. Menurutnya, dengan pengelolaan kampung yang bersih akan berdampak positif bagi produk yang dihasilkan.

"Orang kalau berkunjung kesini jadi makin yakin konsumsi produk dari Pasaran, karena kampungnya bersih dan rapi. Jadi semoga Pasaran ini bisa menginspirasi," ujar Arinal.

 

3 dari 3 halaman

Pilot Project Kampung Nelayan Modern

Sebelumnya, salah satu program kerja yang dijalankan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono adalah mengubah kampung nelayan yang terkesan kumuh menjadi modern yang disebut Kampung Nelayan Modern (Kalamo). Pilot project ini sudah dibangun di Desa Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua, juga Kota Karang, Pulau Pasaran, Bandar Lampung Lampung.

Menteri Trenggono mengungkapkan tujuan dari pembangunan Kalamo ini adalah untuk meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus mendukung kebijakan penangkapan ikan terukur.

"Alhamdulillah, saat ini semua sarpras tersebut telah dimanfaatkan dan dikelola oleh Koperasi Produsen Nelayan Kalaju Pulau Pasaran," jelas Budi.

Tak hanya itu, sejumlah pendampingan dari Pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas masyarakat juga telah dilaksanakan di Pulau Pasaran. Kegiatan tersebut meliputi bimbingan teknis mutu dan pengolahan, fasilitasi kemudahan perijinan berusaha, akses permodalan, kelembagaan dan kemitraan usaha, serta pendampingan promosi dan pemasaran atas produk yang dihasilkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.